Nasional

1 Rabiul Awal 1446 H Jatuh Kamis Kliwon, 5 September 2024

Selasa, 3 September 2024 | 20:48 WIB

1 Rabiul Awal 1446 H Jatuh Kamis Kliwon, 5 September 2024

Tim yang dipimpin LF PCNU Tangsel menggelar rukyatul hilal di Rooftop Lantai 14, Menara Masjid Al I’tishom, Kompleks Puspemkot Tangsel, Selasa (3/9/2024). (Foto: NUOB/Dahno)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Ketua Lembaga Falakiyah (LF) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan (Tangsel) Mohamad Ramdhany mengatakan, pihaknya menggelar rukyatul hilal di Rooftop Lantai 14, Menara Masjid Al I’tishom, Kompleks Pemerintah Kota (Puspemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (3/9/2024).’’Hilal tidak terlihat karena mendung dan posisi hilal di bawah kriteria imkanurrukyah. Dengan demikian, Shafar digenapkan menjadi 30 hari. Dan 1 Rabiul Awal 1446 H jatuh pada Kamis, 5 September 2024 (mulai malam Kamis). Tapi tetap menunggu ikhbar dari Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,’’ ujarnya menyampaikan hasil rukyatul hilal.



Sementara itu, dari edaran ikhbar LF PBNU yang diterima NUOB, disebutkan bahwa awal Rabiul Awal 1446 H bertepatan dengan Kamis Kliwon (5/9/2024).’’Mulai malam Kamis atas dasar istikmal,’’ demikian salah satu poin dari pengumuman LF PBNU Nomor 056/LF-PBNU/IX/2024 tertanggal 3 September 2024 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris H Asmui Mansur.


Dijelaskan, LF PBNU melaksanakan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Selasa Pon, 29 Shafar 1446 H bertepatan 3 September 2024.’’Semua lokasi tidak melihat hilal,’’ demikian tersebut dalam pengumuman itu.


’’Jajaran LF Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama dan PCNU se-Indonesia diharapkan bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Rabiul Awal 1446 H kepada warga NU, khususnya jajaran pengurus di wilayah/cabangnya masing-masing,’’ lanjut bunyi pengumuman.

 


Warga NU juga diajak berdoa berikut ini:

 

اللهم إنا نسئلك خيرَ هذاالشهر ونعوذبك من شر القدر ومن شر المحشر

 


Artinya: ‘’Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan bulan ini. Kami berlindung kepada-Mu dari buruknya takdir dan buruknya mahsyar.’’



Sekadar diketahui, rukyatul hilal di Menara Masjid Al I’tishom diikuti jajaran pengurus LF PCNU Tangsel, mahasiswa STAINU Tangsel, Islamic Astronomy Student Council Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, dan jamaah. ’’Imbauan memasuki Rabiul Awal 1446 H yang merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad saw, dengan memperbanyak shalawat agar mendapat syafaat di akhirat,’’ imbuh Ramdhany yang juga dosen ilmu falak STAINU Tangsel itu.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, LF PBNU merilis data hilal penentuan awal bulan Rabiul Awal 1446 H. Data tersebut disampaikan sebagai lampiran Surat Instruksi Rukyah Rabiul Awwal 1446 H nomor 055/LF-PBNU/IX/2024 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur pada Senin (2/9/2024).  



Data Falakiyah mengenai hilal 29 Shafar 1446 H yang bertepatan dengan Selasa Pon (3/9/2024) menunjukkan hilal sudah di atas ufuk, tetapi belum memenuhi kriteria imkanurrukyah untuk seluruh wilayah Indonesia.   


Ketinggian hilal terkecil terdapat di Kota Merauke, Papua Selatan. Ketinggian hilal mencapai 1 derajat 49 menit dan elongasi hilal hakiki 3 derajat 38 menit, serta lama hilal di atas ufuk 10 menit 37 detik.  

 


Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Aceh. Ketinggian hilal mencapai 2 derajat 58 menit, elongasi hilal hakiki 4 derajat 50 menit, dan lama hilal di atas ufuk 14 menit 52 detik.  

 


Adapun di titik Jakarta dengan markaz Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya Jakarta (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT), tinggi hilal baru mencapai 2 derajat 39 menit 29 detik dengan elongasi 4 derajat 29 menit 13 detik dan lama hilal di atas ufuk 14 menit 15 detik.  


Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Selasa Pon, 3 September 2024 M pukul 08:57:22 WIB. Posisi matahari terbenam berada di titik 7 derajat 13 menit 29 detik utara titik barat.  



Adapun letak hilal berada pada posisi 7 derajat 50 menit 57 detik utara titik barat. Sementara kedudukan hilal 0 derajat 37 menit 48 detik utara Matahari dengan keadaan miring ke utara. (Dahno)