Nasional

Awal Jumadal Akhirah 1446 H Jatuh Selasa Wage, 3 Desember 2024

Ahad, 1 Desember 2024 | 23:37 WIB

Awal Jumadal Akhirah 1446 H Jatuh Selasa Wage, 3 Desember 2024

Pengumuman awal Jumadal Akhirah 1446 H oleh LF PBNU. (Foto: Dok-SS Surat LF PBNU)

Jakarta, NU Online Banten

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengumumkan bahwa awal bulan Jumadal Akhirah 1446 H jatuh pada Selasa (3/12/2024). Hal tersebut disampaikan LF PBNU melalui Surat Keputusan Nomor 11/PB.08/A.II.01.13/13/12/2024 tentang Pengumuman Awal Bulan Jumadal Akhirah 1446 H Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur, Ahad (1/12/2024).


Keputusan tersebut didasari hilal yang masih di bawah ufuk di seluruh Indonesia pada Ahad, 29 Rabiul Akhir 1446 H atau bertepatan dengan 1 November 2024 M "Sebagai tindak lanjutnya maka awal Jumadal Akhirah 1446 H bertepatan dengan Selasa Wage 3 Desember 2024 M (mulai malam Selasa) atas dasar istikmal." tulis pengumuman tersebut.


LF PBNU mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi Nahdliyin dalam rukyatul hilal.  Penyelenggaraan rukyatul hilal dilakukan pada Ahad Pahing, 29 Jumadal Ula 1446 H/1 Desember 2024. Semua lokasi tidak melihat hilal.


LF PBNU juga mengharapkan jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Jumadal Akhirah 1446 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama, khususnya jajaran pengurus di wilayah atau cabangnya masing-masing.



Sebagai informasi, dilansir NU Online, hilal akhir Jumadal Ula 1446 H atau bertepatan dengan Ahad Pahing, 1 Desember 2024 M adalah 0 derajat 14 menit 47 detik dengan elongasi 5 derajat 05 menit 59 detik dan lama hilal di atas ufuk 4 menit 41 detik. Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Ahad Pahing 1 Desember 2024 M pukul 13:20:01 WIB.  


Hal ini berdasarkan markaz Jakarta Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT). Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.  Adapun parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Jayapura, Provinsi Papua. Ketinggian hilal di sana mencapai -0 derajat 47 menit dan elongasi hilal hakiki 4 derajat 442 menit, serta lama hilal di atas ufuk 0 menit.  


Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Ketinggian hilal di sana mencapai 0 derajat 19 menit, elongasi hilal hakiki 5 derajat 07 menit, dan lama hilal di atas ufuk 5 menit 06 detik. Data di atas menunjukkan hilal sudah berada di atas ufuk, tetapi belum memenuhi kriteria imkanurrukyah. Pasalnya, tinggi hilal masih di bawah 3 derajat dan elongasi kurang dari 6,4 derajat. (Muhammad Syakir NF)