Dari Pertemuan Ini, Diingatkan untuk Senantiasa Menjadi Manusia Saleh-Bermanfaat
Senin, 19 Mei 2025 | 15:00 WIB
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Jogjakarta, KH Hilmy Muhammad mengatakan, pertemuan alumni tidak sekadar kangen-kangenan, tapi ada hal lain. ’’Bertemu dengan guru, atau putra dan cucunya guru. Bertemu Kiai Hamid (KH Abdul Hamid AQ Munawwir) misalnya, bisa membayangkan, teringat dengan KH Abdul Qodir Munawwir, teringat KH Ali Maksum, KH Zainal Abidin Munawwir, dan seterusnya,’’ ujarnya saat Halalbihalal Santri Alumni Ma’had Krapyak (Sanad) 2025 se-Jabodetabek di Pondok Pesantren Baitul Hikmah, Curug, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, dikutip dari kanal Youtube Bilhikmah TV, Senin (19/5/2025).
Ditambahkan anggota Dewan Perwakilan Daerah itu, gara-gara melihat dan bertemu tersebut, teringat dulu waktu diajar oleh para gurunya.’’Ingat murabbi ruhina. Jadi ingat ilmu-ilmu, kenangan menjadikan kita diingatkan untuk senantiasa menjadi manusia-manusia yang saleh, manusia yang bermanfaat,’’ terang katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu pada kegiatan yang digelar Ahad (11/5/2025).
Inilah, lanjut putra KH Hasbullah itu, keunggulan mereka yang berkenan saling bertemu.’’Tentu jika ada tawaran, bisa saling bekerja sama. Ada tausiah untuk kita agar senantiasa berpegang teguh ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah itu adalah bonus. Ini tentu saja menjadikan pertemuan ini istimewa. Lebih-lebih di sini kita bertemu dengan orang-orang saleh,’’ tambah cucu KH Ali Maksum tersebut.
Dia juga mengutip perkataan Habib Umar Yaman bahwa bertemu dengan orang-orang yang baik memberikan kenikmatan seperti hidup di surga, meski saat ini hidup di dunia. Selain itu, dia juga mengutip apa yang disampaikan oleh Imam Syafi’i yang senang berkumpul dengan orang-orang saleh. Dengan dengan bersahabat, berkumpul dengan orang-orang saleh, berharap mendapat syafaat orang-orang saleh tersebut.
’’Dipesankan KH Abdul Hamid Pasuruan, nek awakmu ora iso berangkat dewe, nunuto. Kalau Anda tidak bisa berangkat sendiri menghadap kepada Allah, bekalnya tidak cukup, maka sila berangkat bersama dengan yang lain. Bersama kiai agar mendapat syafaat, dianggap sebagai santri-santri. Ini mengapa penting pertemuan alumni ini,’’ ungkapnya.
Sedangkan Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Jogjakarta, KH Abdul Hamid AQ Munawwir mengajak para alumni meyakini seluruh ilmu yang telah diserap dari para guru akan menjadi bekal ke depan ketika meniti kehidupan di dunia.
’’Pertemuan ini semata fadlal Allah. Kita bisa bertemu dalam rangka menguatkan rabithah halaqah bathiniyah alumni Krapyak se Jabodetabek lintas angkatan,’’ imbuh cucu KH Munawwir, pendiri Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak itu.
Pada kesempatan itu, kiai yang lulus madrasah tsanawiyah saat masih ditempuh 6 tahun, 1972-1978, dan mudir ’aam-nya adalah KH Ali Maksum, menantu KH Munawwir, itu juga berharap agar ke depan ada santri yang meniti karir di militer.
’’Saya rasa alumni Krapyak sudah komplet semua. Dari yang jadi presiden hingga bupati, ada. Berharap di ring jenderal ada santri, sehingga akan menguatkan negeri kita tercinta,’’ terang kiai yang mengaku saat menimba ilmu di Krapyak ketika itu sempat diajar oleh di antaranya KH Said Aqil Siroj, ketua umum PBNU 2010–2021 dan mustasyar PBNU 2022-2027 serta KH Masdar Farid Mas'udi, rais PBNU 2022-2027. (Mutho)
Terpopuler
1
Konsensus Bangsa Butuh Diaktualisasikan dengan Realitas Masa Kini
2
Ketua PWNU Banten: Kader Harus Mandiri dalam Berkhidmat
3
Dituding Terima Aliran Dana Perusahaan Tambang di Raja Ampat, Ini Kata PBNU
4
PBNU Tak Mengeluarkan Rekomendasi Apa pun terkait Jabatan
5
Israel Serang Iran, Ini Seruan Ketum PBNU
6
PCNU Pandeglang Gelar PMKNU Angkatan I, Catat Tanggalnya
Terkini
Lihat Semua