• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Munas dan Konbes NU 2023

Gerakan Keluarga Maslahat NU Jadi Ikon Pendampingan Umat

Gerakan Keluarga Maslahat NU Jadi Ikon Pendampingan Umat
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat sambutan. (Foto: Suwitno/NUO)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat sambutan. (Foto: Suwitno/NUO)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, PBNU telah merancang beberapa agenda untuk dikonsolidasikan lebih lanjut pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) 2023.

 


’’Sebagai ikon, penanda utama dari agenda mendampingi umat ini, adalah apa yang disebut sebagai Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU). Dirancang untuk menyelenggarakan di tingkat desa, dengan keterlibatan warga secara langsung di seluruh Indonesia dan dimulai dari daerah-daerah yang selama ini menjadi basis utama NU,’’ ujarnya saat sambutan pada pembukaan yang digelar di Pondok Pesantren Al Hamid Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023).

 


Oleh karena ini agenda besar, lanjut Gus Yahya—sapaan akrabnya--melibatkan ribuan desa, maka PBNU membutuhkan dukungan wibawa, dukungan pemikiran, dukungan bimbingan, dari sesepuh dan tokoh-tokoh yang saat ini memang diandalkan.

 


Maka, lanjutnya, PBNU kemudian membentuk Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama. ’’Dan sebagai anggota pengampu, PBNU telah mohon kesediaaan Bapak H Joko Widodo secara pribadi, sebagai tokoh yang selama ini kita tahu menjadi bagian dari keluarga besar kami.  Kami juga mohon kesediaan KH Ahmad Mustofa Bisri, mustasyar PBNU. Mohon kesediaan KH Ma’ruf Amin dan mohon kesediaan Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, dan juga Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Alhamdulillah kelima tokoh tersebut senang hati berkenan mendampingi,’’ imbuhnya dalam kegiatan yang juga disiarkan oleh akun resmi NU Online via YouTube.

 


Pada kesempatan itu, Gus Yahya yang mengenakan baju panjang warna putih dipadu celana gelap dan peci hitang, juga menyampaikan salam ta’dhim dari KH Mustofa Bisri yang berhalangan hadir karena kurang sehat. ’’KH Ma’ruf Amin harus melaksanakan tugas negara untuk suatu kunjungan ke luar negeri,’’ imbuh pria yang pernah menimba ilmu di Pondok Pesantrean Krapyak, Jogjakarta, itu.

 


Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama, lanjut pria yang pernah kuliah di Universitas Gadjah Mad aitu, akan mengawasi, meminta laporan, melakukan evaluasi, memberikan saran-saran, dan membantu menghubungkan PBNU dan jajaran petugas Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama dengan berbagai pihak yang bekerja sama untuk pelaksanaannya.

 


’’Saat ini PBNU telah menjalin kerja sama dengan berbagai kementerian untuk mengisi. Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Sosial,  Kementerian UKM, Kementerian Perdagangan, dan lain sebagainya. Dan dengan restu dan panduan Bapak Presiden Joko Widodo banyak program yang telah didesain bahkan dilaksanakan saat ini,’’ ungkapnya.

 


Seperti diketahui, Gus Yahya mengatakan, Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) adalah dua unsur permusyawaratan yang berbeda tetapi disatukan. ’’Untuk munas ini kita menghadirkan para ulama di lingkungan Nahdlatul Ulama untuk membicarakan berbagai macam masalah agama, khususnya yang terkait dengan kehidupan bangsa dan negara serta hajat masyarakat banyak,’’ ujar penulis buku berjudul Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama itu saat konferensi pers terkait Munas dan Konbes NU di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (2/9/2023) siang.

 


Sedangkan konbes merupakan forum dari para pengurus Nahdlatul Ulama di tingkat provinsi yaitu Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) di seluruh Indonesia untuk membicarakan hal-hal yang terkait dengan organisasi Nahdlatul Ulama itu sendiri.’’Nah kami mencanangkan digelarnya munas dan konbes ini insyaallah pada 18 sampai 20 September 2023,’’ terang Gus Yahya.

 


Hadir dalam pembukaan di antaranya Presiden Joko Widodo, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, beberapa duta besar, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani. Juga Panglima TNI Laksamana TNI H Yudo Margono, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, para Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama se Indonesia, para ulama dan kiai, serta tamu undangan. (M Izzul Mutho)


Nasional Terbaru