Nasional Haul Ke-15 Gus Dur

Haul Ke-15 Gus Dur Bersifat Reflektif, Terbuka untuk Umum

Sabtu, 7 Desember 2024 | 17:09 WIB

Haul Ke-15 Gus Dur Bersifat Reflektif, Terbuka untuk Umum

Logo Haul Ke-15 Gus Dur. (Foto: Dokumen panitia)

Jakarta, NU Online Banten

Keluarga KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), presiden keempat, akan menggelar Haul Ke-15 Gus Dur pada Sabtu (21/12/2024). Acara ini akan dilaksanakan di kediaman Gus Dur, Kompleks Al-Munawwaroh, Jalan Warung Silah 10, Ciganjur, Jakarta Selatan. “Bakda Isya,” ujar Yenny Wahid, putri kedua Gus Dur, dalam wawancara bersama NU Online, Rabu (4/12/2024).


Pada gelaran haul ini panitia mengangkat tema Menajamkan Nurani Membela yang Lemah. Yenny menjelaskan bahwa tema ini dipilih untuk mencerminkan salah satu nilai utama yang menjadi karakter ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tiga periode (1984-1999) itu, yaitu keberpihakannya kepada kelompok yang terpinggirkan yakni kaum mustad’afin atau mereka yang dilemahkan oleh keadaan yang sering dipandang sebelah mata.



“Setiap tahun akan ada tema-tema yang menggambarkan karakter Gus Dur selama ini. Salah satu karakter yang mengemuka adalah pembelaan Gus Dur terhadap mereka yang lemah,” ungkapnya.


Yenny menambahkan, haul ini bersifat reflektif, mengingatkan semua orang akan kematian sebagai akhir dari perjalanan kehidupan, serta pentingnya meninggalkan karya yang bermanfaat selama masih hidup sebagaimana yang telah dilakukan oleh Gus Dur. “Haul ini juga mengingatkan kita untuk sibuk, fokus pada memebuat karya ketika kita masih hidup sehingga bisa meninggalkan legacy ketika kita sudah berpulang sama seperti yang dilakukan Gus Dur,” terangnya, dilansir NU Online.



Selain itu, acara ini menjadi momen untuk belajar dari keteladanan Gus Dur. Nilai-nilai yang diperjuangkan selama hidupnya yakni kemanusiaan, persaudaraan antarsesama umat, dan pembelaan terhadap mereka yang miskin serta teraniaya, menjadi warisan penting yang diharapkan dapat terus dilanjutkan.


“Jadi fungsi haul adalah belajar dari keteladanan sikap dari orang yang haulkan. Karena ini haul Gus Dur, jadi kita belajar dari apa yang menjadi karakter khusus dari sifat Gus Dur,” jelasnya.


Yenny juga menyoroti sembilan nilai utama Gus Dur termasuk kemanusiaan, kesetaraan, dan kesederhanaan. Gus Dur, menurutnya, tidak pernah membeda-bedakan siapa pun, semua diperlakukan sama dan terhormat.


“Saya harap itu menjadi teladan kita semua. Jangan kita merasa mentang-mentang sudah populer bisa memperlakukan orang lain yang dianggap lebih hina karena kondisi ekonominya tidak sekuat kita, lalu kita bisa intimidasi, mengejek, mempermalukan. Itu tidak boleh,” tegas Yenny.


Acara ini terbuka untuk umum. Masyarakat dari berbagai kalangan diundang untuk hadir. Bahkan pedagang kecil, tukang es, dan tukang tahu diperbolehkan untuk berjualan di lokasi acara. “Karena Gus Dur adalah milik masyarakat, acara ini dibuka untuk umum. Siapa pun boleh hadir dan kita akan hormati mereka, semuanya mengambil berkah dari Gus Dur,” imbuhnya.


Sejumlah tokoh penting dijadwalkan hadir. Di antaranya Menteri Agama KH Nasaruddin Umar, Habib Abu Bakar, dan Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa. Acara ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan Gus Azmi bersama Syubbanul Muslimin, penyanyi dangdut Cici Paramida, serta teman-teman difabel. Selain itu, akan ada testimoni dari berbagai tokoh. (Suci Amaliyah)