Haul Ke-86 KH Munawwir Krapyak, Ketum PBNU: Pesantren yang Inti Itu Keramatnya Kiai
Sabtu, 14 Desember 2024 | 01:48 WIB
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, pondok pesantren yang inti dan menjadi ukuran adalah keramatnya kiai. āāKalau kiainya tidak keramat, mau disebut pesantren dan entah santrinya banyak apa sedikit, sama juga dengan tidak pesantren. Keramatnya kiai terdeteksi dari asar (pengaruh, peninggalan, Red)-nya pondok pesantren itu,āā ujarnya saat sambutan pada Haul Ke-86 KH Muhammad Munawwir bin Abdullah Rosyad Krapyak dan Haflah Khatmil Qur'an Putri 2024 di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Jojakarta, Kamis (12/12/2024) malam.
Mengenakan baju hitam lengan panjang dipadu sarung dan peci hitam, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang, Jawa Tengah, itu melanjutkan, kalau orang melihat asarnya pondok ini bisa juga dikatakan keistimewaan yang khariqul adat, luar biasa.āāKarena dari asar yang menyebar sampai segitu luasnya, seperti itu efeknya yang besar sekali dan berlangsung dalam waktu yang panjang,āā imbuh kiai yang pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Krapyak era KH Ali Maksum sebagai pengasuhnya.
Ditambahkan, di antara asar pondok yang didirikan KH Munawwir ini adalah ada satu masa ketika kepemimpinan NU di semua tingkatan, dari PBNU hingga pengurus ranting, didominasi santri dari Krapyak.āāSekitar tahun 80-an-90an kalau saya main ke mana-mana, jika ketemu pengurus NU di semua tingkatan, yang paling banyak itu alumnus Krapyak, santrinya Mbah Ali (KH Ali Maksum, menantu KH Munawwir, Red). Ini bisa dijadikan tanda keramat kiainya,āā terangnya dalam kegiatan yang ditayangkan YouTube Almunawwir TV.
Dia juga menyebut deretan tokoh NU yang pernah nyantri di Krapyak. Di antaranya Ketua Umum PBNU 1984-1999 KH Abdurrahman Wahid, Ketua Umum PBNU 2010-2021 KH Aqil Siroj, dan dirinya. āāJadi hingga sekarang orang masih bisa melihat asarnya Krapyak,āā tambahnya.
Ā
Sedangkan Rais Syuriyah PBNU KH Mustofa Aqil Siroj dalam tausiahnya menyampaikan dahsyatnya Al-Qurāan. Dia mengatakan, Al-Qurāan itu kitab mulia. āāMenempel di mana pun, menempel di siapa pun, pasti mulia,āā tegas pengasuh Pondok Pesantren Kiai Haji Aqil Siroj (KHAS) Kempek, Cirebon, Jawa Barat, itu.
Dia juga menambahkan, orang yang istiqamah membaca Al-Qurāan, kelak saat di alam kubur, akan ditemani bacaannya tersebut. āāBacaan Al-Qurāan yang dibaca saat hidup menemaninya,āā katanya.
Hadir dalam kesempatan tersebut di antaranya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi, Kepala Badan Penyelenggara Haji KH Irfan Yusuf, Katib 'Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Jogjakarta KH Zuhdi Muhdlor, dan Imam Besar Masjid Al-Azhar, Kairo, Mesir, Syekh Muhammad Zakariyya Marzuq Al-Husainiy. (Mutho)
Terpopuler
1
Soal Pertambangan di Raja Ampat Ini Kata Ekonom Unusia
2
Ketika Alumni Pesantren Krapyak Sinergi Ekonomi
3
Hukum Menghadiri Undangan Pernikahan Nonmuslim
4
Khutbah Jumat: Dzikir Menenteramkan Jiwa
5
Akademisi Unusia: Identitas Kultural Tak Sekadar Simbol Sejarah
6
Dilibas Samurai Biru, Indonesia Berharap di Putaran Keempat
Terkini
Lihat Semua