Ke Pentas Global, Menjajaki Peluang Sister City Indonesia dan Palestina
Ahad, 10 November 2024 | 23:09 WIB
Kabupaten Tangerang, NU Online Banten
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla mengatakan, selain menata ke dalam, PBNU di bawah nakhoda Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf, juga mengepakkan sayap ke luar. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga lingkup dunia. ââEra Gus Yahya (KH Yahya Cholil Staquf) mulai terlibat diplomasi global. Memikirkan yang dihadapi manusia dunia saat ini,ââ ujarnya saat memberikan arahan setelah pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tangerang masa khidmat 2024-2029 di Gedung Serbaguna Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad (10/11/2024).
Kiai yang akrab disapa Gus Ulil itu mencontohkan, salah satunya dengan Palestina. Beberapa waktu lalu mengundang pejabat Palestina. Dalam pertemuan itu juga membincang kemungkinan menjalin dua kota yang disebut-sebut mempunyai kemiripan. Yakni, Kudus di Jawa Tengah dan Al Quds di Palestina. Di Kudus ada Masjid Al Aqsha atau Masjid Menara Kudus, sedangkan di Palestina juga ada Masjidilaqsha.
Tak hanya itu. Di Kudus, ada Gunung Muria yang juga dikenal sebagai lokasi makam salah satu Wali Songo, Sunan Muria. Di Kota Al-Quds, Palestina, terdapat Bukit Moriah.ââBagaimana membuat hubungan dua kota, Kudus dan Al Quds. Bisa sebagai simbol sister city, hubungan antara Indonesia dan Palestina,ââ kata kiai asal Pati, Jawa Tengah, tersebut.
Pada kesempatan itu, dia juga menegaskan, struktur NU harus tegak lurus. Dari PBNU hingga ranting ke bawah.ââTidak akan besar jika tidak solid dari atas sampai bawah. Maka tema yang dibawa PBNU adalah koherensi, membangun kekompakan dari atas ke bawah,ââ imbuh Gus Ulil yang tak lupa menyampaikan selamat atas dilantiknya PCNU Kabupaten Tangerang di bawah kepemimpinan Rais Syuriyah KH Entis Sutisna dan Ketua KH Hafis Gunawan.
Gus Ulil juga menitipkan pentingnya kaderisasi. Sejauh ini, lanjutnya, PBNU telah berhasil merumuskan sejumlah pengaderan. Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) yang dilaksanakan 3 hari, Â Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) yang digelar 5 hari. ââPCNU Kabupaten Tangerang tidak boleh ketinggalan,ââ pesannya.
Kemudian ada pengaderan tingkat lanjut, Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU). ââAKN belum dilaksanakan, masih digodok. Nanti didesain berlangsung 1 tahun penuh. Mencetak pemimpin di tingkat negara. Orang-orang yang layak jadi prisiden, menteri, gubernur, dan seterusnya. NU dengan kesadaran ingin membangun pemimpin tingkat nasional,ââ ungkapnya.
Tak hanya itu. PBNU juga ada pengaderan kiai-kiai untuk syuriyah. Pendidikan Pengembangan Wawasan Keulamaan. ââAda di zaman Gus Dur (Ketua Umum PBNU periode 1984-1999 KH Abdurrahman Wahid, Red). Dalam waktu dekat kita teruskan,ââ imbuhnya.
Sementara itu, PCNU Kabupaten Tangerang Masa Khidmat 2024-2029 dilantik dan dibaiat oleh Katib Syuriyah PBNU KH Hasan Nuri Hidayatullah. Sebelum dibaiat, Surat Keputusan (SK) pengesahan PCNU Kabupaten Tangerang dibacakan oleh anggota Karteker Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten H Nawawi Syahroni.
Dari SK PBNU, ada 126 nama di jajaran PCNU Kabupaten Tangerang periode lima tahun mendatang. Antara lain, KH Ardani Ghomrowi sebagai katib syuriyah. Adapun H Muhamad Qustulani sebagai sekretaris dan H Yana Hadiansyah sebagai bendahara tanfidziyah.
Dalam kesempatan tersebut juga dikukuhkan pengurus 17 lembaga NU yang periodenya sama dengan PCNU Kabupaten Tangerang. ââJumlah pengurusnya ada 550 orang,ââ ujar Qustulani saat membacakan SK. Sedangkan baiat pengurus lembaga minus Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama karena menurut Qustulani diserahkan ke Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama Nusantara Tangerang, dilakukan Wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Tangerang KH Irsyadul Munir.
Hadir dalam pelantikan di antaranya, Rais Syuriyah Karteker PWNU Banten KH Aunullah Aâla Habib, Ketua Karteker PWNU H Lukman Khakim, Ketua MUI Kabupaten Tangerang KH Ues Nawawi, pengurus badan otonom dan lembaga NU di Kabupaten Tangerang, serta tamu undangan lainnya. (Mutho)
Terpopuler
1
Krisis Kepemimpinan, Manajemen Konflik, dan Budaya Malu
2
MWCNU Larangan Dilantik, Dorong Sinergitas dan Kemandirian Jamâiyah
3
Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Pidato Presiden Tak Peka Keresahan Rakyat
4
Akademisi Australia Ini Sebut Gus Dur Jadikan Islam Lebih Kontekstual
5
Redam Amarah Rakyat, ISNU Tangsel Desak Segera Disahkan RUU Perampasan Aset
6
Kepada Aparat Penegak Hukum, Ini Pesan Rektor UIN Jakarta
Terkini
Lihat Semua