• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 28 Maret 2024

Nasional

Ketika NU dan Muhammadiyah Diibaratkan Sepasang Sandal Jepit

Ketika NU dan Muhammadiyah Diibaratkan Sepasang Sandal Jepit
Ketua PCNU Tangsel H Abdullah Mas'ud (Kiri). (Foto: Istimewa)
Ketua PCNU Tangsel H Abdullah Mas'ud (Kiri). (Foto: Istimewa)

Tangerang Selatan, NU Online Banten
Sore hari hingga magrib menjelang, Masjid Fathullah Universitas Islam Negeri ‎‎(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, ramai oleh sejumlah ‎tokoh. Mulai H Abdullah Mas’ud (ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama ‎Tangerang Selatan), Hery Kustanto (Muhammadiyah), Abuddin Nata (akademisi), ‎Muhammad Sa’idih (Majelis Ulama Indonesia), dan Ketua Bidang PU PB ‎Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Husnul Qori. Mereka diundang untuk hadir ‎pada Ngaji Kebangsaan dalam rangka menyambut Ramadhan 1444 H, Senin ‎‎(20/3/2023).‎


Gus Mas’ud--sapaan Abdullah Mas’ud—menyampaikan, ide silaturahim ‎menjelang Ramadhan penting. Apalagi dengan sejumlah komponen yang ‎berbeda. ’’Perbedaan itu sunnatullah. Tinggal bagaimana kita menyikapi ‎perbedaan itu. Bagaimana menyikapinya, tentu dengan sikap tasamuh (toleransi) ‎seperti yang diajarkan prinsip bersosial di Nahdlatul Ulama (NU). Saling ‎memahami antarkelompok ini menjadi penting melalui silaturahim,’’ terang suami ‎Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah itu.‎


Titik temu perbedaan NU dan Muhammadiyah, misalnya, terutama dalam ‎menyikapi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari sejak dulu ‎hingga sekarang. ’’Karena keduanya merupakan founding father NKRI. Salah satu ‎tujuan didirikan NU bagaimana membangun nation state yang menyejahterakan ‎umat. Oleh karena itu, NU tidak pernah absen di dalam peristiwa-peristiwa ‎bersejarah terkait dengan NKRI,’’ tegasnya.‎


Sebelum kemerdekaan, lanjutnya, NU menjadi inisiator dan masuk Badan ‎Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia ‎Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).‎


Setelah kemerdekaan, sebelum masuk 1 tahun merdeka ada agresi Belanda, NU ‎tampil mengeluarkan maklumat Resolusi Jihad melalui Hadratussyekh KH Hasyim ‎Asy’ari, salah seorang pendiri NU.‎


Tak hanya itu. Pada 1965 juga tampil di depan. ’’Saat reformasi juga hadir. Sinergi ‎NU dan Muhammadiyah mampu mengantarkan dua tokoh NU dan ‎Muhammadiyah di MPR dan sebagai presiden. Saya tidak tahu, apa akan terulang ‎sinergi yang lebih besar dari 1999,’’ ungkapnya bertanya.‎


Di bagian akhir, Gus Mas’ud mengutip kelakar Ketua Umum Pengurus Besar ‎Nahdlatul Ulama 2000-2010 KH Hasyim Muzadi. ’’NU dan Muhammadiyah itu ‎seyogyanya sepasang sandal jepit, harus beriringan,’’ tutupnya disertai senyum.‎


Pewarta: Singgih Aji Purnomo


Nasional Terbaru