• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Senin, 6 Mei 2024

Nasional

Ketum PBNU: GP Ansor Adalah Pandu bagi NU

Ketum PBNU: GP Ansor Adalah Pandu bagi NU
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NUO/Suwitno)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NUO/Suwitno)

Banten, NU Online Banten
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, Gerakan Pemuda (GP) Ansor adalah pandu atau penunjuk jalan bagi NU. "Peretas jalan bagi langkah-langkah NU dalam merintis peradaban baru," kata Gus Yahya—sapaan akrab KH Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Rabu (24/4/2024).



Gus Yahya mendorong GP Ansor konsisten dalam menerapkan konstruksi gerakan yang lebih progresif. Sehingga dapat menjadi organisasi yang bermanfaat untuk masyarakat luas.

 


Pada kesempatan tersebut, Gus Yahya juga menyampaikan ucapan terkait hari lahir (harlah) Ansor."Selamat Harlah ke-90 Gerakan Pemuda Ansor. Pagar baja gerakan kita," tegasnya seperti dilansir NU Online.



Seperti diketahui, Harlah Ansor diperingati setiap 24 April. Badan otonom kepemudaan Nahdlatul Ulama ini didirikan pada 24 April 1934 berdasarkan keputusan Muktamar ke-9 NU di Banyuwangi, Jawa Timur.



Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ansor menggelar gowes atau bersepeda santai sepanjang 90 kilometer dari Jakarta ke Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, Ahad (21/4/2024). Ketua Umum PP GP Ansor H Addin Jauharudin menjelaskan, 90 tahun menandakan usia jam terbang, pengalaman, kelayakan, dan kiprah maksimal yang dimiliki GP Ansor bagi bangsa Indonesia. "Kami semua awalnya dari nol (0) lahir tumbuh dan berkembang untuk perjuangan NU (bintang 9). Sampai saat ini kami adalah pandu bagi organisasi NU. Kami lahir menjadi elemen kinetik Nahdlatul Ulama," katanya.

 


Dijelaskan, gowes 90 kilometer memiliki rute Jakarta-Cibarusah dengan melewati 9 posko dan finish di Kompleks Pondok Al-Baqiyatus Solihat, Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat.



Pesantren tersebut didirikan KH Raden Ma'mun Nawawi yang masyhur dengan nama Mama Cibogo. Garis akhir atau finish di Pondok Pesantren Mama Cibogo karena merupakan lokasi ‘keramat’ bagi GP Ansor. Pesantren itu tak lain tempat berlatihnya para santri yang nantinya tergolong sebagai prajurit-prajurit tangguh pembela kedaulatan bangsa Indonesia, Laskar Hizbullah, cikal bakal Gerakan Pemuda Ansor.



Tanah perjuangan inilah yang menjadi inspirasi perjalanan PP GP Ansor. Tanah yang akan menjadi tujuan spiritual selama 90 kilometer perjalanan, yang dimulai dari kantor PP GP Ansor. “Tanah keramat ini mengingatkan kita kembali untuk menjaring generasi muda Nahdlatul Ulama berkhidmat di GP Ansor, organisasi yang tumbuh karena Allah swt sehingga telah 90 tahun membersamai NU dan NKRI,” terangnya. (Haekal Attar)


Nasional Terbaru