• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 4 Juli 2024

Nasional

Lebih Mudah Terpengaruh, Anak Muda Jadi Sasaran Empuk Teroris

Lebih Mudah Terpengaruh, Anak Muda Jadi Sasaran Empuk Teroris
Seminar di Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara, Jawa Tengah, Senin (1/7/2024). (Foto: Ist)
Seminar di Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara, Jawa Tengah, Senin (1/7/2024). (Foto: Ist)

Banten, NU Online Banten
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Generasi muda, dengan segala potensi dan semangatnya, memiliki kapasitas untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat. Kaum muda adalah motor penggerak yang dapat menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan menolak ideologi radikal terorisme di Indonesia,’’ ujarnya saat Seminar Kampus Kebangsaan bertema Pelibatan Anak Muda dalam Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Jawa Tengah, Senin (1/7/2024).

 


Ditambahkan, anak muda menjadi sasaran empuk bagi kelompok teroris karena dianggap lebih mudah terpengaruh dan direkrut. "Anak muda memiliki potensi besar untuk dijadikan agen perubahan. Namun sayangnya potensi ini juga bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," lanjutnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima NUOB, Senin (1/7/2024).


Salah satu upaya yang dilakukan BNPT adalah melalui program edukasi dan sosialisasi ke sekolah-sekolah, kampus, dan komunitas pemuda. Program ini untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang bahaya radikal terorisme serta cara mencegahnya.

 

Di samping itu, BNPT juga mengembangkan platform digital untuk menyebarkan konten positif dan kontra narasi terhadap propaganda terorisme. "Kami memahami bahwa anak muda sangat dekat dengan teknologi dan media sosial. Oleh karena itu, kami memanfaatkan platform ini untuk menyebarkan pesan-pesan positif yang dapat menangkal narasi radikal," tambahnya dalam seminar yang dimoderatori dosen Unisnu sekaligus anggota Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Jepara Dwi Erlin Effendi.


Sedangkan Rektor Unisnu Jepara H Abdul Jamil berharap, seminar dapat menjadi inspirasi bagi para peserta untuk lebih aktif dalam upaya pencegahan radikalisme di lingkungan masing-masing. "Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini. Tetapi juga memicu inisiatif-inisiatif baru dalam memperkuat nasionalisme dan mencegah radikalisme," katanya.


Oleh karena itu, kolaborasi BNPT dengan sejumlah perguruan tinggi menjadi sangat strategis dalam melawan virus tersebut yakni dengan melakukan transformasi nilai kebangsaan, revitalisasi nilai Pancasila, moderasi dalam beragama, penguatan akar budaya bangsa, dan pembangunan kesejahteraan. 


Sekadar diketahui, isu radikalisme dan terorisme menjadi perhatian serius BNPT Republik Indonesia. Seminar dihadiri oleh berbagai kalangan. Mulai akademisi, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat setempat. (*)


Nasional Terbaru