• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 27 April 2024

Nasional

NU dan Muhammadiyah Raih Zayed Award 2024, Ini Harapan Wapres Kiai Ma’ruf

NU dan Muhammadiyah Raih Zayed Award 2024, Ini Harapan Wapres Kiai Ma’ruf
Dari kiri, Sekjen Muslim Elders Council/ Sekjen ZAHF Hakim Muhammad Abdelsalam, Dirjen UNESCO Irina Bokova, Ketua PBNU KH Ulil Absar Abdalla, dan Syafiq Mughni dari PP Muhamadiyah. (Foto: dok ist)
Dari kiri, Sekjen Muslim Elders Council/ Sekjen ZAHF Hakim Muhammad Abdelsalam, Dirjen UNESCO Irina Bokova, Ketua PBNU KH Ulil Absar Abdalla, dan Syafiq Mughni dari PP Muhamadiyah. (Foto: dok ist)

Banten, NU Online Banten

Nahdlatul Ulama (NU) mendapat apresiasi dari Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF) atau Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia untuk 2024. Tak hanya NU, Muhammadiyah juga. Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin berharap NU dan Muhammadiyah terus meningkatkan kiprah dalam menjaga perdamaian di kancah global.


’’NU dan Muhammadiyah harus terus berperan. Selain peran yang sifatnya lokal, nasional, kemudian peran globalnya harus terus dilakukan," ujarnya kepada awak media usai meninjau Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi di Al Yaqout Street, Embassies District, Plot 42, Sector W59-02, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Senin (5/2/2024).



Wapres terkesan dengan berbagai upaya dalam menjaga toleransi antarumat beragama yang dilakukan oleh kedua ormas Islam tersebut, yang juga menarik perhatian masyarakat dunia. Upaya tersebut turut berkontribusi pada citra Indonesia sebagai negara yang paling toleran di seluruh dunia.



"Bahkan belum lama ini, saya didatangi Majelis Hukama yang berpusat di Abu Dhabi diketuai oleh Syaikhul Azhar, datang ke Indonesia mengatakan bahwa negara Indonesia ini adalah negara paling toleran di dunia. Ini tidak lepas dari peran kedua organisasi ini, NU dan Muhammadiyah, di dalam kehidupan kita berbangsa, sebagai bangsa yang paling toleran," terangnya sebagaimana dilansir NU Online.



Ke depan, Kiai Ma’ruf berharap agar NU dan Muhammadiyah ini dapat terus meningkatkan perannya dan senantiasa menjadi teladan bagi negara-negara lain di dunia. "Kemarin dalam sambutan Presiden Timor Leste, dia mengatakan, kami memang tidak punya  organisasi seperti NU dan Muhammadiyah. Karena itu, dia berharap, peran NU dan Muhammadiyah juga bisa berpengaruh di negara Timor Leste," cerita wapres.


Sementara itu, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta mengusulkan agar dua organisasi massa keagamaan itu juga perlu untuk mendapatkan nobel atas kiprahnya dalam membangun toleransi dan stabilitas di Indonesia.

 


“Saya menominasikan nobel dan penghargaaan perdamaian UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Semoga bisa diraih,” tutur Horta dalam acara Human Fraternity Majlis di Abrahamic Family House.

 



Seperti diberitakan, Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF) atau Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia mengumumkan penerima penghargaan untuk 2024. Zayed Award menetapkan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, Profesor Sir Magdi Yacoub, dan Sister Nelly Leon Correa sebagai pemenang penghargaan tersebut. Pengumuman tersebut disampaikan pada Jumat (2/2/2024) waktu Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) oleh Sekjen Muslim Elders Council/Sekjen ZAHF Hakim Mohamed Abdelsalam dan Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova. Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Ahmad Ginanjar Sya'ban berkesempatan mewakili PBNU menerima penghargaan tersebut.



Ahli bedah jantung terkenal dunia, Sir Magdi Yacoub, asal Mesir, dan pemimpin masyarakat Chili, Sister Nelly Leon Correa, bersama dengan dua organisasi besar Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, telah dipilih oleh komite juri independen karena upaya luar biasa mereka dalam mengatasi tantangan sosial kompleks dan mempromosikan perdamaian serta solidaritas internasional dan di masyarakat akar rumput.


Sekretaris Jenderal Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia Hakim Mohamed Abdelsalam mengatakan, para penerima penghargaan tahun ini benar-benar mencerminkan nilai-nilai dari isi dokumen kemanusiaan, dan dirinya merasa terhormat dapat mengakui kontribusi luar biasa atas keempat nominasi itu.



Hakim menerangkan bahwa penerima nominasi adalah mercusuar harapan dalam komunitas mereka dan mempertahankan visi untuk dunia yang lebih damai. “Menjelang Hari Persaudaraan Kemanusiaan Internasional, kami memiliki penerima penghargaan yang benar-benar memberikan contoh nilai-nilai Dokumen ini. Komite Juri Zayed Award for Human Fraternity mendapat kehormatan untuk mengumumkan para penerima penghargaan tahun ini yang telah memperjuangkan nilai-nilai persaudaraan manusia, dan bertindak sebagai mercusuar harapan dalam komunitas mereka. Masing-masing penerima penghargaan telah menjunjung tinggi visi mulia untuk dunia yang lebih damai dan kami akan memastikan pengakuan ini membantu mempercepat upaya di bidangnya masing-masing,” kata Hakim Jumat (2/2/2024) di Abu Dhabi.



Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah diakui karena upaya kemanusiaan dan perdamaian yang tak terhingga. Melalui pendirian lembaga pendidikan, rumah sakit, dan proyek pengentasan kemiskinan, kedua organisasi ini telah meningkatkan kualitas hidup banyak orang Indonesia dan populasi rentan di seluruh dunia.


Sir Magdi Yacoub, seorang ahli bedah jantung terkenal dunia, meraih penghargaan atas kontribusinya dalam menyediakan perawatan medis yang menyelamatkan nyawa, khususnya untuk populasi rentan.


Pendiri Yayasan Jantung Magdi Yacoub di Mesir dan organisasi amal Chain of Hope di Inggris itu telah membuka pusat-pusat jantung di berbagai negara, merintis teknik bedah yang merevolusi transplantasi jantung. Penghargaan yang diterimanya termasuk Ksatria Britania, Ordo Agung Sungai Nil, dan Ordo Jasa dari Ratu Elizabeth II.



Adapun Sister Nelly Leon Correa yang merupakan Presiden dan Co-Founder dari Fundación Mujer Levántate (Yayasan Wanita Bangkit) berfokus pada mendukung perempuan yang di penjara, memberikan dukungan komprehensif selama masa tahanan, dan membantu reintegrasi mereka ke dalam masyarakat. Dengan komitmen pada prinsip-prinsip persaudaraan kemanusiaan, yayasan Sister Nelly ini memberikan harapan kepada mereka yang berada di penjara dan pemulihan kepada mereka yang baru saja dibebaskan. Hampir 94 persen peserta mengikuti program tetap bebas dari hukuman dalam dua tahun setelah pembebasan.



Penghargaan ini diberi nama Zayed Award untuk menghormati almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri Uni Emirat Arab, yang kemanusiaan dan dedikasinya diakui melalui upacara tahunan ini. Zayed Award for Human Fraternity adalah penghargaan independen dan internasional tahunan yang mengakui individu atau entitas di seluruh dunia yang memimpin dengan memberi contoh, berkolaborasi tanpa pamrih dan tanpa kenal lelah untuk menjembatani kesenjangan dan menciptakan hubungan antarmanusia yang nyata. Para penerima penghargaan menerima hadiah sebesar USD 1 juta yang diberikan oleh Komite Tinggi Persaudaraan Manusia. Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dan Wasekjen PBNU Ahmad Ginanjar Sya'ban hadir di Abu Dhabi mewakili PBNU, sedangkan Muhammadiyah diwakili Syafiq Mughni. (Muhammad Syakir NF, Haekal Attar)


Nasional Terbaru