• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Senin, 29 April 2024

Nasional

Pemimpin Publik Kokoh Dimulai Rumah Tangga Oke

Pemimpin Publik Kokoh Dimulai Rumah Tangga Oke
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh (di podium) saat PKPRT di Bekasi, Jumat (18/8/2023). (Kemenpora for NUOB)
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh (di podium) saat PKPRT di Bekasi, Jumat (18/8/2023). (Kemenpora for NUOB)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Niam Sholeh mengatakan, kepemimpunan  publik akan kokoh jika diawali dengan individu-individu pemimpin yang sukses di dalam rumah tangganya. ’’Bagaimana bisa sukses urusan publik yang banyak dan rumit permasalahannya, kalau dalam kepemimpinan yang terkecil, keluarga, berantakan. Ini pakem yang jadi pegangan kita,’’ tegas doktor yang juga profesor saat menyampaikan sambutan dalam Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga (PKPRT) di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (18/8/2023).


Dijelaskan pria yang juga katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu, sebelum berbincang kepemimpinan publik, setiap individu hendaknya mempersiapkan spektrum kepemimpinan yang terkecil, yaitu keluarga.  ’’Karena setiap orang akan menjadi pemimpin nantinya. Dan jarang sekali orang yang secara sadar, sengaja untuk sekolah kepemimpinan dalam hal keluarga dan rumah tangga,’’ imbuh pria asal Nganjuk, Jawa Timur, itu dalam keteranganya kepada NU Online Banten (NUOB).


Padahal, lanjut pria kelahiran 1976 itu,  setiap orang akan menapaki dan menempuh satu fase kepemimpinan tersebut. ’’Baik didesain atau tidak, dipelajari atau tidak, akan melewatinya. Kecuali mencita-citakan jadi gadis atau jejaka sepanjang hayat.  Yang sudah menikah pun penting memperbarui pengetahuan,’’ imbuh pria yang mengajar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.


Lebih-lebih, lanjut pengasuh Pondok Pesantren al-Nahdlah Depok,  data berbicara, bahwa angka perceraian melalui Pengadilan Agama 500 ribu per tahun. ’’Ini di Pengadilan Agama, belum yang di Pengadilan Negeri. Kenapa itu terjadi? Di antaranya karena rendahnya pemahaman tugas dan tanggung jawab masing-masing individu di dalam keluarga. Padahal laki-laki adalah pemimpin, perempuan juga pemimpin. Haditsnya juga jelas. Inilah pentingnya kegiatan ini dilaksanakan,’’ ungkap pria yang pernah duduk di Komisi Perlindungan Anak Indonesia itu.


Di hadapan sekitar 100 peserta, suami Lia Zahiroh yang mengenakan batik lengan panjang dipadu celana dan sepatu gelap dan berpeci hitam itu berharap, tiga materi yang disuguhkan menjadi bekal untuk mengokohkan jiwa kepemimpinan di dalam masing-masing individu yang kemudian bisa bertransformasi menjadi pemimpin.


’’Itu menjadi pondasi dalam mengokohkan  tugas dan tangggung jawab saat mengemban kepemimpinan publik. Semoga ini menjadi bagian jihad konstitusional di dalam momentum kemerdekaan Republik Indonesia,’’ harap bapak lima anak yang juga aktif sebagai pengurus Majelis Ulama Indonesia itu.


Sekadar diketahui, para peserta yang terdiri atas komunitas anak muda, pelajar dan mahasiswa baik yang sudah menikah maupun yang belum nikah di Bekasi itu mendapat materi hukum pernikahan dari Muhammad Faishal; psikologi pemuda dalam rumah tangga oleh Ahmad Murodi; dan kesehatan reproduksi dari Wardatul Hamra.


Hadir dalam kegiatan PKPRT angkatan ke-14 yang dilaksanakan hingga 20 Agustus 2023 itu di antaranya Penanggung Jawab Pembinaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda H Abdullah Mas’ud. (M Izzul Mutho)


Nasional Terbaru