• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 19 April 2024

Nasional

Perkuat Kaderisasi Fatayat NU, Maju dan Menguat Bersama

Perkuat Kaderisasi Fatayat NU, Maju dan Menguat Bersama
Kegiatan Fatayat di Hongkong, beberapa waktu lalu. PP Fatayat punya sekitar Pimpinan Cabang Istimewa. Salah satunya di Hongkong. (Foto: PP Fatayat NU for NU Online Banten)
Kegiatan Fatayat di Hongkong, beberapa waktu lalu. PP Fatayat punya sekitar Pimpinan Cabang Istimewa. Salah satunya di Hongkong. (Foto: PP Fatayat NU for NU Online Banten)

Tangerang Selatan, NU Online Banten
Jargon baru diusung Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) di bawah nakhoda Hj Margaret Aliyatul Maimunah. Apa itu? Menguat bersama, maju bersama untuk perempuan Indonesia dan peradaban dunia. Tentu, bukan tanpa alasan. ’’Saya melihat di beberapa PW, PC ada gap. Butuh kesamaan langkah, dari atas hingga bawah. Ini jargon sebagai wujud komitmen, tidak hanya PP yang maju, tapi semua. Maju bareng-bareng,’’ ujar ujar Ning Lia—panggilan karibnya—dihubungi NU Online Banten saat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (27/1/2023).


Istri Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan H Abdullah Mas’ud itu menjelaskan, ada beberapa hal prioritas yang diusung di eranya saat ini.’’Penguatan kaderisasi. Sistem pengaderan ini jadi prioritas,’’ tegas komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu.


Di dalam kaderisasi berarti bicara semua tetek-bengeknya. Dari fasilitator hingga buku panduan kaderisasi, sehingga terukur. ’’Tertantang, menguatkan pengaderan. Berharap April 2023, Tim Fasilitator Nasional dapat ter-SK-kan. Di PP Fatayat ada 160 orang. Mereka diminta ikut Latihan Kader Dasar (LKD), Latihan Kader Lanjutan (LKL). Dan nanti sekitar 6 bulan akan dilihat, sejauh mana komitmen mereka,’’ ungkapnya.


Selain penguatan kaderisasi, juga penguatan kelembagaan. Di dalamnya termasuk struktur organisasi. Fatayat, lanjutnya, adalah organisasi keagamaan yang menggarap perempuan dan anak. ’’Jadi persoalan terkait itu, hendaknya dimengerti. Agar dapat menyikapi hal-hal terkini. Membentuk semacam LBM (Lembaga Bahsul Masail), membahas hal-hal yang ringan, terkini, terutama yang berkaitan dengan perempuan dan anak. Juga memproduksi buku panduan yang terkait,’’ jelas perempuan berkaca mata tersebut.


Ning Lia juga memberi penekanan pentingnya menguasai teknologi di jajaran PP Fatayat hingga ke bawah. ’’Dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi, dan berkontribusi menyebarkan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah an Nahdliyah.  Bisa ikut memenuhi medsos. Menyoroti persoalan yang terkait perempuan dan anak, seperti kekerasan, reproduksi, hingga regulasi agar berpihak kepada perempuan dan anak. Ini tantangan,’’ terangnya. 


Pewarta: Mutho Masyhadi


Nasional Terbaru