• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 25 April 2024

Nasional

PP Fatayat Genjot Kaderisasi, Rajut PCI Mesir hingga Taiwan

PP Fatayat Genjot Kaderisasi, Rajut PCI Mesir hingga Taiwan
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Hj Margaret Aliyatul Maimunah saat di Hongkong. (Foto: PP Fatayat NU for NU Online Banten)
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Hj Margaret Aliyatul Maimunah saat di Hongkong. (Foto: PP Fatayat NU for NU Online Banten)

Tangerang Selatan, NU Online Banten
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Hj Margaret Aliyatul Maimunah satset. Di antara yang dilakukan saat ini adalah menggenjot kaderisasi. ’’Juli tahun lalu Kongres. Niat maju (ketua umum), terpilih. Dari hasil refleksi tentunya, terpanggil. Dari hasil refleksi juga dan melihat kondisi yang ada termasuk di PW dan PC, jargon yang muncul kemudian, menguat bersama, maju bersama untuk perempuan Indonesia dan peradaban dunia,’’ ujar Ning Lia—panggilan karibnya—dihubungi NU Online Banten sembari menunggu pesawat terbang meninggalkan landasan menuju Taiwan, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (27/1/2023).


Salah satu yang digarap PP Fatayat NU yang dilantik Desember tahun lalu itu adalah Pimpinan Cabang Istimewa (PCI). ’’Sudah ada 11an PCI. Malaysia, Hongkong, Taiwan, Azerbaijan, Jerman, Yordania, Mesir, Brunei, dan Arab Saudi. Dua terakhir baru terbentuk setelah saya terpilih,’’ terang Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu.


Kondisi PCI satu dengan yang lainnya beda-beda. Di Taiwan dan Hongkong misalnya. ’’Itu banyak pekerja migran. Di Mesir, mahasiswa. PCI yang ada tentu butuh didampingi supaya terarah dan merasa diopeni. Ini yang kami bangun saat ini agar gerakannya senada,’’ imbuh perempuan berkaca mata tersebut.


Sebagai gambaran, lanjut istri Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan H Abdullah Mas’ud itu, beberapa waktu lalu ke Mesir. ‘’Ada kaderisasi. Bersamaan Ansor dan Fatayat, ada 600 kader yang ikut. Setelah itu ke Malaysia. Karena sempat ada persoalan, PCI-nya terancam bubar. Kami mediasi, sekarang jalan lagi. Habis itu, Brunei, bentuk PCI. November tahun lalu sekalian umrah bentuk PCI Arab Saudi. Lanjut Hongkong, kami melaksanakan kaderisasi. Sekarang mau jalan ke Taiwan. Pelantikan sekaligus kaderisasi,’’ terangnya.


Dia ingin Fatayat dirasakan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat. Fatayat, lanjutnya, merupakan organisasi keagamaan yang fokus ke perempuan dan anak.’’Fatayat itu memberi servis. Tataran bukan idealis. Ikut memberi kontribusi terkait persoalan-persoalan perlindungan perempuan dan anak,’’ jelasnya.



Pewarta: Mutho Masyhadi


Nasional Terbaru