• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Soal Konflik Palestina-Israel, Ini Kata RMI PWNU Banten

Soal Konflik Palestina-Israel, Ini Kata RMI PWNU Banten
Aksi solidaritas untuk Palestina. (NUO)
Aksi solidaritas untuk Palestina. (NUO)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Sekretaris Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Banten Didin Syahbudin menyampaikan, terkait konflik Palestina dengan Israel, RMI PWNU Banten selalu berada di pihak rakyat Palestina.

 


’’Kami mengimbau kepada seluruh pengurus RMI PWNU Provinsi Banten khususnya, pesantren dan seluruh santri untuk terus memberikan dukungan dan mendoakan perjuangan rakyat Palestina, serta mengecam kekejaman Israel yang terus melakukan kejahatan kemanusiaan kepada orang dewasa, anak-anak, hingga bayi yang tidak tahu apa-apa. Hampir setiap hari kita disajikan beritanya yang sungguh memilukan baik di media TV juga di media sosial,’’ ujar Kang Dins—sapaan akrabnya-- dalam keterangan tertulisnya yang diterima NU Banten Online, Ahad (5/11/2023) dinihari.



Jadi terkait hal ini, pihaknya sangat mendukung sikap tegas Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf yang disampaikan saat berbicara jarak jauh dengan Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Al Habbash, Ahad (27/3/2023), terkait konflik di negara tersebut. ’’Intinya bahwa NU akan selalu mencari cara membantu rakyat Palestina mendapat masa depan yang lebih baik,’’ imbuhnya mengutip KH Yahya Cholil Staquf.

 


Didin ingin mengingatkan kembali beberapa hal penting yang disampaikan Gus Yahya—sapaan KH Yahya Cholil Staquf-- pada waktu tersebut, terkait dimensi politik dan dimensi agama."NU tidak pernah berhenti, selalu berada di pihak rakyat Palestina dan selalu berupaya mencari jalan untuk bisa sungguh-sungguh secara nyata membantu rakyat Palestina untuk memperoleh masa depan yang lebih baik," katanya masih mengutip Gus Yahya dalam sambutannya.


Gus Yahya, lanjutnya, juga menjelaskan bahwa PBNU sejak awal terus mengikuti perkembangan konflik antara Palestina dan Israel. NU sebagai organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia, memahami konflik di Palestina merupakan masalah yang kompleks.

 


Sebagaimana diketahui bahwa masalah antardua negara ini sudah berlangsung lama, berbagai masalah tumpang tindih di dalamnya, seperti agama, politik maupun masalah lainnya. Oleh karenanya, perlu strategi yang cepat dan tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

 


Kepedulian NU kepada Palestina tidak hanya ingin ditunjukkan dalam bentuk simpati jarak jauh atau mengirim bantuan, tetapi juga ingin bertindak langsung mengatasi dinamika di negara tersebut. Namun demikian, hal tersebut tak bisa sepenuhnya dilakukan karena NU memiliki batas kewenangan sebagai sebuah organisasi. Karenanya, ia harus memilih dimensi yang tepat untuk membantu rakyat Palestina.

 

Gus Yahya, lanjutnya, juga menyampaikan bahwa NU memilih dimensi agama. Sedangkan terkait dimensi politik, Gus Yahya menyampaikan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah Indonesia. (*)


Nasional Terbaru