• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 28 April 2024

Nasional

Tak Ada Kaitan Politik, 750 Partisipan Semarakkan Muktamar Pemikiran NU 2023

Tak Ada Kaitan Politik, 750 Partisipan Semarakkan Muktamar Pemikiran NU 2023
Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla. (Foto: NUO/Suwitno)
Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla. (Foto: NUO/Suwitno)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Gong Muktamar Pemikiran Nahdlatul Ulama (NU) 2023 telah ditabuh. Kegiatan yang dilaksanakan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta pada 1-3 Desember 2023, itu mengusung tema imagining the future society. 

 


Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 750 partisipan dari lintas kalangan dan generasi. Forum itu diikuti oleh para cendikiawan, pemikir, aktivis sosial, santri dan kiai, serta masyarakat umum.  Peserta yang hadir tidak hanya berasal dari kalangan NU. Tetapi juga melibatkan pihak eksternal yang tertarik dengan agenda ini.



Inisiatif ini memperkuat konsep inklusivitas dan partisipasi aktif NU dalam merancang pondasi masyarakat ideal untuk Indonesia. “Konsep ini bisa menjadi titik awal bagi kita, bagi para kader, para sarjana dan pemikir NU, kira-kira untuk membayangkan gambaran masyarakat yang ideal seperti apa,” kata Gus Ulil—sapaan KH Ulil Abshar Abdalla—itu seperti ditulis NU Online.

 


Saat pembukaan Muktamar Pemikiran NU 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (1/12/2023), Gus Ulil juga menyampaikan, Muktamar Pemikiran NU tidak ada kaitannya dengan politik. Kegiatan ini dimaksudkan agar di ruang tidak hanya disesaki oleh politik, tetapi juga tema pemikiran tentang bayangan masyarakat yang ideal seperti apa. "Masyarakat yang kita bayangkan bukan untuk Nahdliyin saja, Muslim saja, tetapi dunia pada umumnya. Bentuk masyarakat yang ideal," kata kiai asal Pati, Jawa Tengah, itu.

 

 

Dia menyampaikan, pada 1937, Ketua Umum PBNU saat itu KH Mahfudz Shiddiq sudah merumuskan konsep mabadi khoira ummah. Konsep ini menjadi titik awal bagi kader NU, intelektual NU, untuk mengimbangi, gambaran masyarakat ideal seperti apa.

 


"Ini disebut muktamar kedua, karena melanjutkan yang pertama di Situbondo, KH Fawaid Syamsul Arifin (pengasuh Pondok Pesantren Salafiyyah Syafi'iyah Situbondo) masih hidup. Di muktamar pertama Hadir, Nurcholish Madjid, dan beberapa tokoh yang lain. Itu terjadi 20 tahun lebih," jelasnya.



Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama Ahmad Zainul Hamdi mengungkapkan bahwa Muktamar Pemikiran NU akan menjadi even tahunan dari PTKI.


Dia melanjutkan, ide untuk menyelenggarakan Muktamar Pemikiran NU kedua ketika Hari Santri 2023 di Surabaya. "Ketika di Hari Santri, kita bertiga duduk bersama, Mas Ulil, Mas Rumadi membayangkan kembali di mana seluruh aktivis NU. Maka terciptalah apa yang saat ini muktamar Pemikiran NU," jelas pria yang mengaku menjadi salah satu aktor Muktamar Pemikiran NU Pertama pada 2001 di Situbondo, Jawa Timur itu.



Sedangkan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa masa depan bergerak lebih cepat dibandingkan dengan masa lalu, sehingga terasa lebih menekan. Maka dari itu, Muktamar Pemikiran NU menjadi konsen yang nyata untuk kalangan luas.



Ditambahkan, jika berpikir tentang masa depan, ada satu realitas yang sederhana dan penting, yakni berhadapan dengan skala-skala dan unit-unit yang menjadi konsideran yang masuk dalam variabel yang besar sekali, tentang jumlah Nahdliyyin.



"Kalau dulu generasi ayah, kakek kita itu, 170 juta penduduk Indonesia, NU-nya 15 persen. Sekarang 250 juta (penduduk Indonesia) dan orang yang mengaku NU, 56,6 persen, mengaku NU, 59,6. Itu saja sudah 160-an juta. Jadi skala pertimbangan menjadi besar sekali, mau tidak mau berpengaruh terhadap cara kita berpikir,’’ tutup pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu. (Nuriel SI, Malik IZ)


Nasional Terbaru