Nasional

Tidak Berpolitik Praktis, Ini Asa K-Sarbumusi ke Depan

Rabu, 27 September 2023 | 21:19 WIB

Tidak Berpolitik Praktis, Ini Asa K-Sarbumusi ke Depan

Sarbumusi berharap gerakan buruh tidak tercerai berai karena urusan nonburuh. (NUO)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) tentu punya harapan. Terlebih, hari ini, 27 September 2023, masuk 68 tahun. ’’Sebagai satu-satunya organisasi buruh besar dan tertua di Indonesia yang masih hidup hingga kini, Konfederasi Sarbumusi berharap gerakan buruh tidak tercerai berai dan terfragmentasi karena urusan nonburuh. Terutama saat ini merupakan tahun-tahun politik,’’ tegas Presiden Dewan Pimpinan Pusat (DPP) K-Sarbumusi Irham Ali Saifuddin kepada NU Online Banten (NUO), Rabu (27/9/2023).

 

Gus Irham—sapaan akrab pria asal Blora, Jawa Tengah, itu-- juga menegaskan, Sarbumusi secara kelembagaan tidak akan berpolitik praktis. Sebab, sebagai serikat buruh, politik Sarbumusi adalah politik perburuhan.

 


Sarbumusi, lanjut alumnus UIN  Sunan Kalijaga, Jogjakarta, itu, juga berharap gerakan buruh semakin kuat dan solid sehingga memiliki daya tawar yang digdaya dalam setiap kali reformulasi kebijakan. ’’Tidak boleh kecolongan lagi sebagaimana peristiwa diundangkannya Omnibus Cipta Kerja,’’ terang pria kelahiran 1977 itu.

 


Tak hanya itu. Sarbumusi ke depan akan fokus pada isu-isu kesejahteraan buruh, terutama anggota Sarbumusi. Selain menggalakkan koperasi-koperasi buruh, Sarbumusi juga akan fokus pada perluasan cakupan jaminan sosial yang lebih inklusif dan aksesibel.

 


Saat ini, imbuh pria yang memiliki pengalaman sebagai Programme Officer Kantor Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) untuk Indonesia dan Timor Leste itu,  Sarbumusi juga sedang menggodok program perumahan buruh. ’’Juga menjembatani kebutuhan anggota akan hunian. Program ini juga akan membantu pemerintah untuk mengurangi angka backlog yang masih sangat tinggi,’’ jelasnya.

 


Diterangkan, backlog ini sederhananya adalah rasio kesenjangan antara jumlah rumah yang sudah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan. Di dunia properti, buruh masuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan berhak atas program subsidi perumahan (FLPP). ’’Konfederasi Sarbumusi sedang melakukan finalisasi rancang bangun program perumahan buruh ini. Semoga segera bisa memulai pilot project dalam waktu dekat ini,’’ harapnya. (Singgih Aji Purnomo)