Waketum PBNU Ini Sebut Gus Dur Sangat Mirip Khalifah Umar bin Abdul Aziz
Senin, 23 Desember 2024 | 17:34 WIB
Jakarta, NU Online Banten
Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa mengatakan, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sangat mirip dengan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, pemimpin yang dihormati meskipun hanya memerintah singkat hanya dua tahun pada masa Dinasti Abbasiyah.Ā
Kiai Zulfa melanjutkan, Gus Dur, presiden keempat RI dan ketua umum PBNU tiga periode (1984-1999), merupakan figur yang dimiiki oleh banyak pihak, seperti halnya Umar bin Abdul Aziz yang dihormati oleh semua kalangan termasuk kalangan minoritas seperti Yahudi dan Nasrani.Ā Ā
"Kita sejak tadi merasakan, semua memiliki Gus Dur sama seperti memiliki Umar bin Abdul Aziz. Kita tak perlu membayar kafarat karena sosok seperti Umar bin Abdul Aziz ternyata telah hadir di Indonesa yakni Gus Dur,ā ujar Kiai Zulfa saat tausiah Haul Ke-15 Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2024) malam.
Menurutnya, Gus Dur merupakan tokoh yang memiliki banyak talenta, seperti budayawan, cendekiawan, politisi, dan rohaniwan yang sangat dihormati oleh semua kalangan. "Saya sendiri merasa terkesan ketika mendengarkan Gus Dur membaca syair Nabighah Azzabyani, seorang penyair dari masa Jahiliyah, karena saya juga dulu belajar syair di pesantren,ā ucapnya.
Kiai Zulfa mengatakan bahwa Gus Dur memiliki pemahaman yang mendalam dalam banyak bidang dan memberikan kesempatan kepada semua kalangan, termasuk para difabel yang tampil pada Haul Ke-15 Gus Dur.Ā
Sosok Gus Dur, lanjutnya, berteman dengan banyak kalangan, sehingga berhasil menyatukan hati manusia tanpa memandang agama semata cinta kepada Tuhan dan kemanusiaan. Pengasuh Pondok Pesantren Darul Musthafa, Jakarta, itu menjelaskan, sifat Gus Dur seperti seorang ulul albab yang disebutkan dalam Al-Qur'an. āOrang-orang yang memiliki hati yang luas (ulul albab) adalah mereka yang melihat sesuatu tidak hanya dari zahirnya, tetapi dari inti kemanusiaannya. Inilah sifat yang dimiliki oleh Gus Dur, yang selalu memperlakukan orang lain dengan kasih sayang dan penuh perhatian tanpa melihat latar belakang atau perbedaan,ā terangnya.
Gus Dur telah mengajarkan bahwa kecerdasan sejati tidak hanya datang dari ilmu duniawi, tetapi juga dari kedalaman rohani dan nurani. Ā "Beliau adalah contoh nyata bagaimana ilmu dan spiritualitas dapat berjalan beriringan. Gus Dur adalah sosok yang mencerminkan nilai-nilai NU dan pesantren, serta perjuangan umat Islam yang mengusung Islam rahmatan lil alamin,ā ujar Kiai Zulfa, dilansir NU Online.
Sementara itu, tahun ini, ramai penyandang disabilitas menghadiriĀ dan ikut tampil di acara haul yang berlangsung di kediaman Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan pada Sabtu (21/12/2024) malam. Penyandang disabilitas mendapatkan kesempatan untuk ikut andil dalam rangkaian acara Haul Ke-15 Gus Dur. Di antaranya pembacaan ayat suci Al-Quran oleh disabilitas netra (keterbatasan atau gangguan dalam melihat) yang berasal dari Jombang, Jawa Timur, yakni Sofyan Jauharuddin Hasan.
Selain itu penampilan tarian tradisional khas Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta atau Betawi yakni tari ronggeng blantek yang dibawakan oleh anak-anak disabilitas dari Yayasan Disabilitas Produktif dan Mandiri (Disproman) Bekasi, Jawa Barat.
Salah satu penyandang disabilitas daksa (keterbatasan atau terganggu fungsi gerak organ tubuh) berasal dari Yayasan Disporman, Fitria Sindy Arieska (32) menyampaikan rasa bersyukur telah diberikan ruang dan tempat kepada disabilitas untuk menghadiri dan mengikuti acara haul presiden ke-4 Republik Indonesia. "Saya sangat happy banget dapat hadir dalam acara Haul Gus Dur ini. Saya happy suatu kehormatan diberikan tempat untuk saya dan teman-teman hadir dan menyaksikan acara dengan aman," ujarnya, Sabtu (21/12/2024) malam.
"Kami dari Disporman hadir untuk menghadiri Haul Gus Dur dengan membawa rombongan dua bus atau ya kira-kira 60 orang," tambahnya
Sindy menikmati acara Haul Ke-15 Gus Dur yang ramah untuk penyandang disabilitas. Bahkan dalam acara tersebut, terdapat juru bicara bahasa isyarat bagi disabilitas rungu (keterbatasan atau gangguan untuk mendengar). "Sangat seru, sangat menyenangkanlah.Ā Saya merasa terhormat bisa hadirĀ di acara ini, merasa tersanjung bisa mengikuti acara ini," ujar Sindy.
Ia mengungkapkan bahwa sosok ketua umum PBNU masa khidmatĀ 1984-1999 itu memiliki keteladanan dan sikap yang patut dicontoh oleh masyarakat secara luas. "Gus Dur sosok yang sangat baik, sosok yang patut ditiru, sifat, sikap, saya sangat senang dengan Gus Dur,ā ucapnya. Sindy berharap banyak kegiatan yang memberikan ruang dan tempat untuk penyandang disabilitas dapat tampil dan hadir meramaikan. (Rikhul Jannah)
Terpopuler
1
Soal Pertambangan di Raja Ampat Ini Kata Ekonom Unusia
2
Ketika Alumni Pesantren Krapyak Sinergi Ekonomi
3
Hukum Menghadiri Undangan Pernikahan Nonmuslim
4
Khutbah Jumat: Dzikir Menenteramkan Jiwa
5
Akademisi Unusia: Identitas Kultural Tak Sekadar Simbol Sejarah
6
Dilibas Samurai Biru, Indonesia Berharap di Putaran Keempat
Terkini
Lihat Semua