Wujudkan Perdamaian, Sekjen Liga Muslim Dunia Serukan Ini
Rabu, 6 November 2024 | 14:52 WIB
Jakarta, NU Online Banten
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Liga Muslim Dunia Syekh Mohammad bin Abdulkarim Al-Issa mengajak umat lintas iman untuk melakukan dialog konstruktif. Hal itu penting, sebab para penganut agama kerap terjebak dalam konfrontasi antar-golongan dan ambisi politik. “Kami terus menyerukan revitalisasi dialog konstruktif dan pemanfaat nilai-nilai kemanusiaan,” tuturnya sebagaimana video yang ditayangkan pada pembukaan Konferensi Internasional Humanitarian Islam di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Selasa (5/11/2024).
Dialog tersebut, kata Syekh Al-Issa, harus dilakukan secara tanpa pandang bulu, tidak memandang status keagamaan dan kenegaraan. “Dan kita harus terbuka untuk berdialog dengan semua orang, bukan hanya dengan teman sekalangan,” tegasnya.
Menurutnya, hal itu perlu dikampanyekan secara masif, sebab zaman sekarang tengah terjadi saling sikut peradaban. Oleh karena itu, siapa saja yang mengaku sebagai orang yang tulus harus membuktikannya dengan tindakan bukan hanya perkataan. “Setiap individu yang menyerukan persaudaraan manusia, perdamaian dunia dan keharmonisan masyarakat maka ia harus membuktikan dengan perbuatan,” tandas syekh asal Arab Saudi itu.
Sedangkan Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan Humanitarian Islam dicetuskan. Humanitarian Islam dikenalkan pertama kali pada konferensi 2017 di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jawa Timur. ‘’Kemudian diteruskan gerakan global Humanitarian Islam di Kantor GP Ansor di tahun yang sama, 2017," ujarnya pada pembukaan Konferensi Internasional Humanitarian Islam di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok pada Selasa (5/11/2024).
PBNU terus berupaya untuk memperkenalkan wacana Humanitarian Islam di berbagai kalangan di seluruh dunia. ’’Berbagai capaian telah berhasil diraih dalam upaya membagi wacana dan gagasan-gagasan tentang humanitarian Islam ini, berbagai kalangan di seluruh dunia," katanya.
Ditambahkan, hingga kini wacana Humanitarian Islam atau Islam untuk kemanusiaan telah menjadi wacana yang cukup kuat secara internasional. "Belum lama ini satu lingkaran akademik di Eropa yang dipimpin oleh Prof Rudiger Lohlker dari Universitas Wina Austria telah mempublikasikan satu buku Humanitarian Islam," imbuhnya.
Humanitarian Islam itu, lanjutnya, sesungguhnya harus dipahami sebagai inheren di dalam pesan ilahi yang dibawakan rasul. ’’Sebagaimana ditegaskan dalam salah satu firman Allah pada surat Al-Anbiya’ Ayat 107," pungkasnya. (Achmad Risky Arwani Maulidi, Rikhul Jannah)
Terpopuler
1
Paradoks Jabatan Fungsional Dosen di Indonesia
2
Setelah Ojol Demo, Komisi V DPR Agendakan Rapat Bersama
3
Penguasa, Termasuk Pengurus NU Tidak Boleh Semena-mena
4
Ucapan Positif, Obat Ampuh Melawan Insecure
5
Sejumlah Hal Disampaikan Pengemudi Ojol saat RDPU dengan DPR
6
Khutbah Jumat: Ikhlas dalam Beribadah
Terkini
Lihat Semua