• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 2 Mei 2024

NU-Preneur

Bos Daging, Maksimalkan Jejaring NU untuk Jalankan Usaha

Bos Daging, Maksimalkan Jejaring NU untuk Jalankan Usaha
Suheri Gunawan (kacamata) mengecek daging sebelum dikirim. (Foto: NU Online Banten/Ade Adiyansah)
Suheri Gunawan (kacamata) mengecek daging sebelum dikirim. (Foto: NU Online Banten/Ade Adiyansah)

Tangerang Selatan, NU Online Banten
Ulet dan serius. Itulah yang terlihat dari H Suheri Gunawan. Lulusan S1 ‎ekonomi yang saat ini tinggal di Komplek Depag, Bambu Apus, Pamulang, ‎Tangerang Selatan, itu sudah lama berkecimpung di dunia usaha. ’’Sudah ‎sepuluh tahun lebih,’’ ujar pria yang akrab disapa Herry itu memulai cerita ‎disusul seruputan kopi kental di hadapannya, Rabu (12/4/2023) dini hari.‎


Ketua Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Bambu Apus itu mengatakan, ‎selain dagang dia hobi bertani.  Pria kelahiran 1984 itu beralasan menjalankan ‎seperti apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi ‎wasallam. ’’Untuk memperluas pengetahuan tentang bisnis, saya bekerja ikut ‎dengan orang lain,’’ imbuh pria asal Periuk, Kota Tangerang, itu.‎


Sebelum terjun di dunia daging, suami Asti Adha itu pernah usaha furniture ‎bersama sejumlah koleganya.’’Selepas itu saya terjun di dunia perlengkapan ‎bayi impor Korea, dengan metode penjualan online pada 2014. Naik turun ‎dunia bisnis perlengkapan bayi hingga akhirnya pada titik terendah. Saya harus ‎bekerja di dunia yang belum saya tahu sebelumnya, daging, pada 2016,’’ ‎terang ayah dari M. Arjil dan M. Ibnu itu.‎


Dari 2016, kader Nahdlatul Ulama itu ditempa untuk memasarkan produk ‎daging dari toko ke toko. Mulai resto kaki lima sampai hotel bintang 5. ’’Pada ‎‎2019, saya berusaha berusaha sendiri dalam dunia daging dengan modal tidak ‎banyak. Mencoba memasarkan daging di sekitaran Jakarta dan Banten. Sedikit ‎demi sedikit, saya maintenance customer, dibantu dengan teman teman ‎Banser, JRA (Jam’iyah Ruqyah Aswaja) yang biasa membantu proses ‎pengiriman daging. Minimal saya bisa membantu sedikit penghasilan teman-‎teman,’’ tambahnya.‎


Dia tak memungkiri, persaingan dunia daging mengharuskannya memutar ‎otak agar tetap bisa bertahan.’’Terus belajar dan dari pengalaman ke ‎pengalaman sebagai bahan perbandingan untuk memperluas jaringan. Baik ‎internal pemain daging maupun dengan yang lainnya. Saya punya motto, ingin ‎lebih baik dan bermanfaat bagi orang banyak di dunia daging,’’ tegas Herry ‎yang mengaku dulu memulai usaha daging bermodal sekitar Rp 20 juta. ‎


Modal yang sedikit untuk ukuran bisnis daging. Dengan Rp 20 juta, lanjutnya, ‎hanya cukup untuk membeli beberapa karton saja. ’’Akhirnya dia bermodal ‎rekanan untuk bisa memperoleh barang dengan metode term of payment. ‎Usaha di daging tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi kalau tidak bisa ‎membaca segmen pasar. Daging itu fluktuatif tiap harinya,’’ ungkapnya.‎


Karena ketatnya persaingan, Herry juga melakukan inovasi sehingga pasar ‎lebih tertarik. ’’Baik jenis produk yang dicutting, varian produk dan harganya, ‎dan full service kepada customer, sehingga harus dibuatkan cabang-cabang di ‎mana distrik customer berasa,’’ imbuhnya.‎


Herry menjual mulai secondary cut, prime cut, sea food, dalam arti daging ‎biasa pada masyarakat umum untuk semur, rendang sampai buat restoran ‎steak striploin, tenderloin, cuberoll, ikan dory, salmon cumi, dan kentang ‎goreng. ’’Semoga ke depan terus diberi kemudahan dan dapat membantu ‎orang lain,’’ harap ketua Divisi Dana dan Usaha JRA An Nahdliyah Tangerang ‎Selatan itu.‎


Pewarta: Ade Adiyansah


NU-Preneur Terbaru