Pantang Menyerah, Jujur, Konsisten, dan Jurus Gaet Pembeli
Jumat, 19 Juli 2024 | 17:25 WIB
ULET, pantang menyerah. Lebih-lebih hidup di perantauan. Itu yang ditanamkan dan dipegangi H Anam Anshori. Ya, Cak Anam—panggilan karibnya---, berikhtiar memanfaatkan peluang yang ada. Pada 2015, pria kelahiran Sambeng, Lamongan, Jawa Timur, itu mencoba usaha di bidang travel.
Pilihan itu, bukan tanpa alasan. Berbekal pengalaman yang dimiliki. Tentu. Calon legislatif DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 punya bekal pengalaman lebih dari dua tahun menjadi direktur operasional di PT Paramuda Travel, yang berhomebase di Tangsel.’’Setelah itu, saya memberanikan diri membuka usaha travel sendiri yang diberi nama ATM Travel,’’ ujar bapak tiga anak itu ditemui NUOB di Ciputat, Tangsel, Senin (15/7/2024).
Usaha yang dirintisnya tersebut berkembang. Bahkan dia sudah merasakan buahnya.’’Usaha ini awalnya berjalan baik. Bisa membeli mobil dan merenovasi rumah dalam waktu singkat. Namun, pandemi COVID-19 yang melanda membuat usaha travel-nya terpuruk karena sektor pariwisata merupakan salah satu yang paling terdampak,’’ ungkapnya dengan wajah menerawang mengingat masa-masa itu.
Tak mau menyerah. Pria kepala empat itu mencoba ke usaha madu pada 2020 dengan lebel Ratu Madu.’’Yang pasti tidak meninggalkan bisnis travel. Saya melihat kebutuhan masyarakat pada waktu itu adalah menjaga imun tubuh, dan menurut saya madu itulah jawabnya. Di situ ada peluang,” imbuh pria berperawakan tambun itu. Dia memasarkan madu dalam dua varian, yaitu warna hitam dan kuning. ’’Alhamdulillah hingga kini berjalan,’’ imbuh pria yang suka memakai kaus itu.
Tahun ini, 2024, sinergi dengan rekannya, H Abdullah Mas’ud, mengelola usaha telur ayam. Lokasinya tidak jauh dari rumahnya di Jalan Pinang, Cipayung, Ciputat, di bawah Pintu Tol Pamulang dan di samping Makam Kramat Pulo.
Pria berusia 42 tahun itu mengaku memiliki konsep marketing yang menarik untuk memikat konsumen, pembeli datang langsung ke kandang dan mengambil telur segar.’’Kalau kita membeli telur di pasar, kita tidak tahu itu sudah berapa hari. Telur kami segar karena dibeli langsung oleh konsumen pada hari yang sama,” kata ketua Koperasi Badan Usaha Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Tangsel itu.
Selain itu, ketua komunitas warga Lamongan di Jabodetabek itu memutuskan untuk sementara fokus pada penjualan eceran langsung ke konsumen. ’’Setiap hari, telur dari 444 ayam petelurnya bisa terjual. Telur-telur ini juga menjadi daya tarik wisata edukasi. Orang tua bisa membawa anak-anak mereka melihat langsung proses pengambilan telur dari kandang. Ini bisa menjadi pengalaman bagi anak-anak setelah pulang sekolah,” jelasnya sembari menyampaikan saat ini pihaknya sudah punya pelanggan tetap.
Dijelaskan, telur yang dijual merupakan telur ayam arab. Sedangkan mengenai modal awal, dia mengatakan, untuk usaha ini sekitar Rp150 juta dengan potensi pendapatan harian dari penjualan telur mencapai Rp 700 ribu. Dalam setahun, usaha ini dapat menghasilkan laba bersih sekitar Rp 108 juta setelah dikurangi biaya perawatan dan pakan ayam.’’Ini jika berjalan sesuai rencana,’’ terang alumnus Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah Lamongan itu.
Bisnis telur ayam digelutinya ini karena pernah punya pengalaman. “Saya pernah disuruh oleh salah satu guru di pesantren untuk memelihara ternak ayam selama tiga tahun. Pengalaman itu sangat berharga dan saya sangat senang ketika mendapat amanah untuk mengelola bisnis ayam ini,” kenang Cak Anam yang punya satu orang tenaga yang bertugas memberi makan ayam itu.
Dari perjalanan usahanya itu, dia menekankan pentingnya berusaha maksimal dan berserah diri kepada Tuhan dalam berbisnis. ’’Kejujuran dan konsistensi juga menjadi kunci kesuksesan usahanya. Saya bisa diamanahi usaha sebesar ini karena kepercayaan dan kejujuran,” tambahnya.
Dia berharap ke depan, bisa mengembangkan usahanya dengan menambah jumlah ayam dan kandang agar bisa memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. “Target kami adalah bisa memiliki tiga kandang ayam untuk memenuhi permintaan hingga 1000 telur per hari,” ujarnya optimistis. (Abdulloh Tsalis Zaadin Ni'am)
Terpopuler
1
Paradoks Jabatan Fungsional Dosen di Indonesia
2
Setelah Ojol Demo, Komisi V DPR Agendakan Rapat Bersama
3
Penguasa, Termasuk Pengurus NU Tidak Boleh Semena-mena
4
Ucapan Positif, Obat Ampuh Melawan Insecure
5
Khutbah Jumat: Ikhlas dalam Beribadah
6
Sejumlah Hal Disampaikan Pengemudi Ojol saat RDPU dengan DPR
Terkini
Lihat Semua