• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 2 Mei 2024

NU-Preneur

Agus Purnomo, Penjual Durian Wonosobo di Ciputat

Ingin Punya Tempat Permanen, Jual Durian Berawal dari Hobi

Ingin Punya Tempat Permanen, Jual Durian Berawal dari Hobi
Agus Purnomo (kiri) melayani pembeli. (Foto: NUOB/Ade Adiyansah)
Agus Purnomo (kiri) melayani pembeli. (Foto: NUOB/Ade Adiyansah)

BERAWAL dari hobi. Usaha ini lalu ditekuni oleh Agus Purnomo. Ya, pria kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah, 1989, itu suka makan durian. Lalu, pada 2019 dia mencoba peruntungan. Mulai usaha di Cirendeu, Jalan Kampung Gunung Ciputat Timur, tepatnya sebelah Masjid Nurul Yaqin. Bukan tanpa alasan Agus memilih tempat tersebut. ’’Di sana banyak yang hobi makan durian. Ngambil dari kampung di Wonosobo,’’ cerita Agus kepada NUOB, Jumat (1/9/2023).

 


Perjalanan usahanya yang masih seumur jagung pun tak langsung mulus. Terutama pada tahun pertama. ’’Karena saya baru belajar jualan durian sempat rugi, kurang lebih Rp 27 juta. Namanya proses belajar. Belum tahu cara memasarkan yang pas, belum tahu memilih duren, dan lain-lain. Pada tahun kedua, baru tahu selanya,’’ imbuhnya.

 


Dari apa yang menimpanya di tahun pertama, Agus melakukan evaluasi. Jangan sampai rugi lagi.’’Alhamdulillah baru mendapatkan keuntungan dan balik modal setelah itu. Dari Cirendeu, pindah lagi. Sekarang di Ciputat berjalan 2 bulan.  Sudah lebih paham cara penjualannya dan memilihnya langsung dari petani di Wonosobo,’’ terangnya.

 


Saat ini, keuntungan memang dia putar lagi untuk belanja durian.’’Tapi kalau dihitung rata-rata per bulan Rp 3 juta-Rp 4 jutaan bersih dan untuk pengeluaran bulanan saat ini karena belum punya lapak pasti jadi tidak nyewa. Saat ini saya juga masih jualan sendiri,’’ imbuh pria yang saat ini berdomisili di Kampung Parung Benying, Serua, Ciputat, tersebut.

 


Dia bercerita, modal untuk usaha jualan durian, minimal Rp 30 jutaan. Sebab, lanjutnya, harus beli dari petani di Wonosobo.’’Kadang-kadang petani butuh duit sebelum panen duriannya. Kualitas duriannya bagus, ya disiapin,’’ terang wakil kepala Satuan Kordinator Cabang Banser Tangerang Selatan itu.

 

Dia mengakui, jualan duriannya tidak terus menerus. Seperti saat ini dia baru memulai usahanya lagi di Ciputat, Jalan Aria Putra, yang tidak jauh dari Pasar Ciputat.’’Lapak durian persis di pinggir jalan, di samping bengkel motor dan warung nasi padang ini. Baru 2 bulan jalan. Mulai Juli 2023. Karena durian di petani Wonosobo baru lagi dengan harga lumayan. Durian di Wonosobo praktis selalu ada, hanya panen besar-besaran durian ada waktunya, yang membuat harganya berbeda. Seperti jelang atau biasanya November,’’ jelas pria yang masih melajang itu.

 


Dalam perjalanan bisnisnya yang masih pendek itu, Agus punya cerita yang masing terngiang di benaknya. ’’Dulu waktu awal dagang durian pernah diomelin sejumlah ibu. Gara-garanya, saat itu stok durian tidak banyak, ada beberapa yang pesan, tapi tidak kebagian,’’ kenangnya.

 


Ke depan, dia berharap bisa memperbesar usahanya dan ingin punya tempat yang permanen. ’’Sekaligus bisa membantu orang yang mau kerja. Bagi yang mau belajar, silakan diskusi,’’ pungkasnya sembari senyum disusul menghisap rokok dilanjut menyeruput kopi hitam. (Ade Adiyansah)


NU-Preneur Terbaru