• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 27 April 2024

NU-Preneur

Mengintip Usaha Tungku Tanah Liat di Pandeglang

Mengintip Usaha Tungku Tanah Liat di Pandeglang
Salah satu tempat pembuatan tungku tanah liat di Pandeglang. (Foto: Pemprov Banten)
Salah satu tempat pembuatan tungku tanah liat di Pandeglang. (Foto: Pemprov Banten)

KEBUTUHAN tungku tanah liat menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah mengalami kenaikan. Itu yang terlihat di rumah produksi Hau Kletek di Parigi Kresek, Pasir Eurih, Cipeucang, Pandeglang, Banten. Iing, pekerja pembuat tungku mengaku, selama Ramadhan permintaan tungku tanah liat meningkat. Dalam sehari bisa mengirim 450 sampai 1.500 tungku ke berbagai daerah di Pandeglang dan sekitar. ’’Di antaranya ke Petir, Sobang, Cikeusik, Ciomas, dan Bogor,’’ ujar pekerja berusia 39 tahun itu.



Pada hari biasa di luar Ramadhan, lanjutnya, di tempat dia bekerja hanya mengirimkan 300 tungku dalam satu hari. Sedangkan pada bulan Safar, kebutuhan tungku sepi tidak seperti bulan lainnya. "Puasa paling ramai penjualan. Kala sepi bulan Safar, sehari terjual 150-500 tungku. Diangkut pakai mobil, itu bisa tiga mobil tinggal dikali saja. Hari-hari biasa 300 tungku," ujarnya seperti dikutip dari laman Pemprov Banten, Kamis (28/3/2024).

 


Tungku yang diproduksi di usaha rumahan Hau Kletek ini terdiri atas beberapa bentuk. Di antaranya bentuk tungku untuk satu lubang terdiri atas bentuk lokal dan tanggung, bentuk tungku dua lubang, serta tungku bentuk panggangan ikan.



Dalam sehari untuk tungku satu lubang hanya dibuat 100 buah. Sedangkan tungku tanah liat dua lubang per hari membuat 25 buah. Iing bekerja tidak sendiri. Ditemani 3 pekerja lainnya yang waktu pembuatannya disesuaikan. Yang terpenting tungku untuk dijual sudah siap dan stok tersedia.



Sudah 4 tahun Iing bekerja sebagai pembuat tungku. Dia juga tak sungkan membagikan pengetahuan tentang proses pembuatan tungku tanah liat.

Dalam proses awal sampai jadi bentuk tungku, lanjutnya, membutuhkan waktu 3 hari. Mulai proses pelarutan tanah liat ke kolam, kemudian dicampur menggunakan abu gosok dari pabrik, sampai proses pencetakan. "Jadi setelah selesai dibentuk, tungku didiamkan terlebih dahulu agar padat dan kokoh sebelum dibentuk lubang," jelasnya.



Setelah 3 hari, kemudian tungku dilubangi menggunakan alat peretan. Di bagian dinding tungku dibuat setengah lingkaran sebagai tempat untuk memasukkan kayu bakar. Pelubangannya menggunakan pisau daging supaya bentuknya sempurna.



Proses pengeringan tungku tahap awal dilakukan dengan menjemur tungku selama satu bulan jika cuaca cerah dan tidak turun hujan. Namun waktu pengeringan bisa berubah jika sering turun hujan. Setelah tungku dijemur, kemudian tungku dibakar selama 3 hari 3 malam menggunakan sekam padi. Kobaran api dijaga setiap saat agar tidak padam. Proses pembakaran membutuhkan 1000 karung sekam padi sampai tungku matang.

 


Selesai dibakar lalu diungkep menggunakan merang. Merang adalah sisa hasil pembakaran. Tungku yang sudah dibakar diungkep selama 3 hari 3 malam.

 


Dia mengatakan, tungku satu lubang dijual Rp 50 ribu bagi pembeli eceran. Sedangkan untuk pedagang yang akan menjual kembali mendapatkan harga khusus. Harga satu tungku satu lubang ukuran besar harganya Rp 70 ribu. Satu tungku tanah liat model dua lubang harganya Rp 150 sampai Rp 170 ribu. (*)


NU-Preneur Terbaru