Kisah Inspiratif Intelektual Muda NU Buka Usaha Kuliner
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 lalu memberi dampak nyata bagi perekonomian di Indonesia. Tak sedikit usaha yang merugi. Di antaranya terpaksa tutup. Efeknya, pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di sejumlah tempat kerja.
Situasi itu pula yang mendasari Abdullah Ubaid alias Cak Robet berpikir membuka usaha di masa pandemi ini. Tepatnya pada Februari 2021 lalu, ia menjajal usaha rintisan di bidang kuliner; Soto Ayam Lamongan. Ya, Cak Robet menjual soto sejuta umat itu.
Abdullah Ubaid, seorang aktivis NU di sejumlah badan otonom milik NU. Ia aktif di Pengurus Pusat Lembaga Pengakjian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PP LAKPESDAM) NU. Di NU Tangerang Selatan, kandidat doktor UIN Jakarta ini didapuk sebagai Wakil Ketua PCNU Tangsel.
Di luar aktivitas organisasi NU, ayah empat anak ini juga menjadi pengajar di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia). Isu pendidikan juga belakangan menjadi concern pria asal Gresik ini. Cak Robet sejak beberapa tahun ini sebagai Koordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI). Pendapat tentang isu pendidikan kerap dijadikan rujukan oleh pemegang kebijakan di bidang pendidikan.
Saat memulai usaha rintisan kuliner, Cak Robet buta peta. Dia benar-benar pemain baru. Tak tahu harus memulai dari mana. Berbekal keyakinan dan optimisme tinggi, Cak Robet memulai usahanya itu. "Saya buka saja usaha ini dengan berbekal gerobak soto. Awal buka, hanya beberapa mangkuk yang terjual," kenang Cak Robet.
Tak patah arang. Cak Robet mulai berinovasi. Memanfaatkan platform digital penyedia layanan pemesanan makanan berbasis dalam jaringan (daring). Walhasil, pembeli membludak. Maklum saja, awal tahun lalu, tak sedikit usaha warga tutup. Tak terkecuali outlet kuliner. "Saking banyaknya pemesan, kami sampai kewalahan," aku Cak Robet.
Berjibunnya pemesan via daring, menjadikan outlet soto Cak Robet tak beraturan. Bahkan cenderung tak terkendali. "Misalnya ada yang pesan 3 bungkus, dikirimnya 2 bungkus. Ada yang tidak dikasih garam. Pelanggan protes, kita dapat bintang satu di aplikasi," kelakar Cak Obet.
Keesokan harinya, outlet Cak Robet sepi. Ponsel penyedia layanan pemesanan daring mati, tak ada ada pemesan satu pun. Bintang satu di aplikasi menjadi pemicunya. Performa dan penilaian pelanggaan rupanya menjadi kunci jualan di platform digital.
Padahal soal rasa, soto ayam Cak Robet bercita rasa tinggi. Bumbu rempah terasa. Cak Robet tidak pelit soal rempah, pemicu citra rasa khas nusantara. Soto ayam Cak Robet bisa diadu dengan soto yang dijajakan di hotel bintang lima sekalipun.
Cak Robet dan tim meradang. Cak Robet baru paham pola kerja toko daring. Cita digital menjadi kunci bisnis di daring. Namun, bukan aktivis kalau diam berpangku tangan atas kondisi yang terjadi. Cak Robet dan tim terus berjualan. Memperbaiki performa dan kinerja. Penjualan via luring terus dijalani. Pelan tapi pasti, tim penjualan makin solid. Berpuluh-puluh mangkuk terjual setiap hari.
Lima bulan memperbaiki kinerja, Cak Robet kembali menjajal penjualan lewat layanan daring. Tak tanggung-tanggung, dua platform penyedia layanan pemesanan makanan berkelir hijau dijadikan outlet soto ayam Cak Robet. "Awalnya sepi, yang beli 1-2 pembeli," aku Cak Robet.
Konsistensi dan optimisme Cak Robet dan tim membuahkan hasil. Performa penjualan di daring dan luring berjalan beriringan. Bahkan, tak butuh waktu hingga larut lama, soto ayam Cak Robet tandas. "Saat weekend atau saat kondisi hujan, jam 22.00 soto ayam habis," ucap Cak Robet sumringah.
Bagi sahabat yang ingin mencicipi soto ayam Cak Robet bisa datang langsung di outletnya: Jl Oscar Raya No 20 RT 2/RW 2, Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan atau pesan via daring dengan klik "Soto Ayam Lamongan Cak Robet". Selamat menikmat soto ayam Cak Robet.
Pewarta: Ari Hardi
Editor: Ferdian Andi
