• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 2 Mei 2024

NU-Preneur

Sempat Empat Kali Gagal Rintis Usaha Kue dan Bolu

Sempat Empat Kali Gagal Rintis Usaha Kue dan Bolu
Abdul Khafid menggeluti usaha kue dan bolu di Pamulang, Tangerang Selatan. (Foto: NU Online Banten/Ade Adiyansah)
Abdul Khafid menggeluti usaha kue dan bolu di Pamulang, Tangerang Selatan. (Foto: NU Online Banten/Ade Adiyansah)

Tangerang Selatan, NU Online Banten
Sabar dalam menggeluti usaha. Itulah yang dilakukan oleh Abdul Khafid. Pria asal Pemalang, Jawa Tengah, ini memberanikan diri buka usaha kue dan bolu. ’’Jatuh bangun, tapi tetap istiqamah dan pantang menyerah. Meski 4 kali gagal dalam memulai usaha di bidang penjualan kue dan bolu, tapi harus semangat,’’ ujar pria yang tinggal di Jalan Talas, Pondok Cabe Ilir, Pamulang,  kepada NU Online Banten, Jumat (28/4/2023).


Dia terjun kali pertama di usaha kue dan bolu pada 2016.  Waktu itu masih bujangan alias belum berkeluarga. ’’Di Pasar Citayam, tidak jauh dari Stasiun KRL Citayam, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,’’ imbuhnya.


Ketika itu dia berkolaborasi dengan tiga orang yang masih saudara. Modal awal sekitar Rp 60 juta. ‘’Modal hasil dari pinjam ke saudara juga. Alhamdulillah dipercaya dan seiring berjalannya waktu sudah balik modal bahkan lebih. Dari usaha itu juga bisa nabung untuk nikah dengan perempuan asal Pemalang,’’ tambah pria yang kini dikaruniai seorang anak itu.


Dalam perjalanan usahanya, lanjutnya, tak semua mulus. Saat Covid-19 melanda, sempat membuka cabang dengan harapan berkembang. Tapi nyatanya rugi. ’’Dua kali tetap tidak berkembang,’’ tegasnya. 


Dia ogah patah arang. Bersama istrinya dia mengumpulkan semangat baru. Kembali usaha di Pamulang, Tangerang Selatan. ’’Sudah jalan hampir 2 tahun ini saya coba buka kembali. Bismillah, saya yakin ikhtiar ini. Semoga bersama keluarga, Allah mudahkan dan lancarkan rezeki,’’ terang pria yang punya keahlian pembuatan kue dan bolu dari kampungnya itu.


Alhasil, bersama istrinya, dia meneruskan usahanya tersebut. Menurutnya, pendapatan yang diperolehnya selama ini tidak menentu. ’’Untuk omzet saat ini, kadang 1 bulan bisa sampai Rp 8 juta kotor. Bersihnya sekitar Rp 3 juta hingga Rp 4 juta. Alhamdulillah bisa buat bayar kontrakan serta makan setiap hari bareng istri dan anak,’’ ungkap suami dari Siti Habibah itu.


Pria kelahiran Pemalang 1995 itu berharap, ke depan usaha terus berkembang sehingga omzetnya terus meningkat. ’’Yang penting terus ikhtiar. Mudah-mudahan ke depan penjualannya akan semakin baik lagi,’’ harap pria yang aktif sebagai Banser Pamulang itu.


Selain rutinitas berdagang, bapak dari Hafidzoh Putri Nuraini ini juga aktif ikut pengajian-pengajian Nahdlatul Ulama (NU) di Tangerang Selatan. ’’Harapan saya semoga usaha ini Allah mudahkan, berkah,’’ harapnya.


Dia juga siap berbagi ilmu, khususnya kepada warga NU yang ingin tahu bagaimana cara membuat kue dan bolu. ’’Semoga sedikit ilmu dan pengalaman membawa manfaat bagi sahabat-sahabat yang ingin dan mau membuka usaha di bidang pembuatan kue dan bolu. Banyak macam dan jenisnya, seperti  lapis legit, lapis surabaya, lapis talas bogor, brownies, bolu vanila, pandan, cokelat, bolu tiga rasa, kue ulang tahun, dan black forest,’’ tutupnya. 


Pewarta: Ade Adiyansah


NU-Preneur Terbaru