• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 28 April 2024

Sejarah

Plang Situs Parigi Lebak Binong Berkarat, Sulit Dibaca Pengunjung

Plang Situs Parigi Lebak Binong Berkarat, Sulit Dibaca Pengunjung
Mahasiswi Prodi Sejarah Peradaban IsIam UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten saat melakukannya penelitian (foto: Tati R for NUOB)
Mahasiswi Prodi Sejarah Peradaban IsIam UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten saat melakukannya penelitian (foto: Tati R for NUOB)

LEBAK, NU Online Banten

Pernah dengar Situs Parigi? Berada di Lebak Binong, Hegarmanah, Cibeber, Lebak, Provinsi Banten. Tepatnya di sebuah lembah kecil yang merupakan lahan persawahan penduduk sekitar yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Menyusuri jalan setapak menurun dengan sudut kemiringan 250 sampai 300 derajat dengan jarak sekitar 300 meter dari permukiman warga.

 


Peninggalan yang terdapat di Situs Parigi Lebak Binong ini adalah disebut-sebut sebagai peninggalan megalitik berupa batu andesit, makam, dan punden berundak. Tradisi megalitik merupakan suatu adat kebiasaan yang menghasilkan benda-benda bangunan batu yang berhubungan dengan upacara penghormatan (pemujaan) atau penguburan mayat.

 


Gofar, penjaga Situs Parigi Lebak Binong sejak 1989, menjelaskan, Situs Parigi Lebak Binong memiliki luas kurang lebih dengan kawasan situs yang inti di batasi pagar sekitar 400 m2. Berupa punden berundak, makam, dan jenis batu andesit dengan pintu masuk berada di sebelah timur.



’’Sebuah punden berundak yang terdapat di Situs Parigi Lebak Binong ini menyerupai punden berundak di Situs Sibedug, yang semakin ke atas bentuknya semakin mengkerucut (mengecil). Bentuk punden berundak yang terletak di Situs Parigi Lebak Binong ini memiliki jumlah undakan sebanyak 5  yang tersusun tidak begitu jelas,’’ katanya di Situs Parigi Lebak Binong, Selasa (7/11/2023).

 


Dikatakan pria yang juga ketua RW setempat itu, fungsi Situs Parigi Lebak Binong ini terbagi dua. Fungsi lama dan fungsi sekarang. Fungsi lama adalah dalam kurun waktu yang cukup lama benda-benda yang terdapat di situs ini berfungsi sebagai tempat bersemayamnya arwah-arwah suci yang berada di puncak punden berundak itu, sedangkan jenis batu andesit berfungsi sebagai peralatan (pekakas) rumah tangga.



Sedangkan fungsi sekarang, atau masa kini ialah semua yang terdapat di situs ini sekarang hanya berfungsi sebagai tempat kunjungan, seperti sebagai tempat ziarah, khusus pada makam yang terdapat di puncak punden berundak itu, dan tempat penelitian.

 


“Situs ini dirawat oleh beberapa orang yang dilakukan secara bergantian dengan ketentuan atas dasar turunan, tidak sembarang orang menjadi penjaga di situs ini. Untuk tahun berapa, lamanya tidak diketahui secara pasti karena keturunan yang sepuh sudah meninggal dunia, dan sekarang turunan yang paling sepuh berusia 46 tahun. Dan pada saat buyut serta kakeknya meninggal masih dalam keadaan bayi,” akunya.

 


Mahasiswi Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Tati Rohayati mengungkapkan, melihat dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan pada Oktober 2023, punden berundak yang terdapat di Situs Parigi Lebak Binong ini memilki 5 ruas (undakan) yang menyerupai punden berundak yang tedapat di Situs Sibedug. Hanya, punden berundak di situs ini berbentuk tidak begitu jelas karena sudah berumur lama. Itu disebabkan terkikis oleh air hujan sehingga kondisinya sangat memperihatinkan dan kurang terawat. Sehingga sulit untuk melihat dengan jelas bentuk dari punden berundak dan peninggalan yang lain.

 


“Selain faktor alam, situs ini juga kurang mendapat perhatian oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) di Banten, dengan bentuk plang atau tanda yang diberi oleh BPCB sampai berkarat, sehingga sulit untuk dibaca oleh para pengunjung,” ungkapnya.

 


Hal menarik dalm Situs Parigi Lebak Binong, lanjut Tati yang melakukan penelitian, terdapat berbagai sumber daya alam yang terdapat di suatu Kawasan. Tentu nilai dan artinya sangat jauh berbeda antara wilayah satu dengan yang lainnya, apalagi jika dibandingkan dengan kebudayaan yang terdapat di Indonesia ini. Ciri khas ini yang menonjolkan akan eksistensi mereka di wilayahnya. Bentuk dari kearifan lokal di wilayah ini yang sangat kental yaitu masih adanya kepercayaan penduduk mengenai animisme dan dinamisme. Kepercayaan animisme merupakan kepercayaan yang mengakui akan kekuatan roh-roh nenek moyang yang dapat melancarkan kelangsungan hidupnya. Sedangkan dinamisme yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang memilki kekuatan gaib.

 


“Hal yang menjadi perbincangan saya dari awal masuk ke kawasan ini, yaitu tentang kearifan lokal budaya yang mengelilingi keberadaan Situs Parigi Lebak Binong ini, sehingga situs ini tidak sembarang orang bisa masuk ke dalamnya, begitu masyarakat menyebutnya,” ucap Iroh-- sapaan akrab Tati Rohayati.

 


Selain itu, kata dia, Situs Parigi Lebak Binong ini dipercayai mereka sebagai tempat yang suci dan saat akan berkunjung ke sana harus ditemani oleh penjaga situs ini yang merupakan berdasar atas wasiat dari penjaga sebelumnya dan memakai wangi-wangian, karena mereka percaya bahwa jenazah yang dimakamkan sangat menyukai wewangian. (Mursyid Arifin)


Sejarah Terbaru