• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 3 Mei 2024

Ubudiyyah

Seputar Do'a, Jimat dan Syirik 

Seputar Do'a, Jimat dan Syirik 
Foto: NU Online
Foto: NU Online

Manusia hidup tidak sendirian, ia kemudian berbarengan bersama alam semesta dan makhluk-makhluk lainya, baik yang nampak maupun yang misteri, baik yang wadag maupun yang halus. Maka manusia disebut makhluk sosial, cirinya gemar berinteraksi satu sama lainya  ( حبل من الناس ) . Tandanya saling membutuhkan satu sama lainnya. 

 

Ada pula hubungannya dengan Tuhan, baik berupa sembah, tobat dan pengharapan yang minta dikabulkan oleh Tuhan. Ini, disebut hubungan dengan Tuhan ( حبل من الله ). 

 

Agama, diturunkan kepada manusia sebagai petunjuk kehidupan agar ke jalan yang terang dan benar. Risalah Tuhan tersebut, diturunkan untuk ingatkan manusia bahwa ada yang maha kuasa, ada yang besar. Dzat Tuhan yang eksistensinya di luar ontologi manusia, jin dan binatang ( semesta raya ) yang patut disembah. Sebab sejatinya manusia diciptakan adalah lahir dalam penderitaan, ada keharusan, ada pula pilihan. Dimana kebenaran dan dimana kesalahan. 

 

 

Kita, manusia sebagai yang lemah dan terbatas, namun oleh Tuhan diberi kekuatan yaitu otak atau akal. Pada posisi inilah manusia ada dalam derita, seperti keinginan yang dibatasi ketidakberdayaan, dan penolakan yang tak berdaya atas apa yang dibencinya. 

 

Kelemahan inilah, kita butuh Tuhan dan kita butuh " tangan " Tuhan untuk wujudkan keinginan itu. 

 

Iman kita pada gusti Allah Swt adalah prinsip hidup dalam totalitas kita menghadapnya, adalah keniscayaan jika lemahnya kita ( manusia ) sangat butuh pertolongan dan kuasanya. Maka agama ajarkan untuk berdoa. 

 

الدعاء لغةً هو الطلب والابتهال؛ ففلان دعا الله أي ابتهل إليه بالسؤال، ورغب فيما يملك من الخير. أمّا اصطلاحاً فيعني طلب الأدنى للفعل ممن هو أعلى على وجه الخضوع والاستكانة؛ فدعاء العبد ربّه سبحانه يعني طلب العناية منه واستمداد المعونة.

 

Secara istilah Syara' doa adalah permohonan dari yang bawah karena suatu tindakan kepada yang di atas dengan rendah hati agar berkenan bantuan atau pertolongan.  

 

الدعاء سلاح المؤمنين به يدعون ربهم نداء المستغيثين واستجارات المستجيرين ويزيل همّ المهمومين وينفس الكرب عن المكروبين وقاضي الدَّين عن المدينين وينصر المجاهدين ويُعين المعسرين ويفك أسرى المأسورين، فتح أبواب سماواته وأنزل ملائكته حفظه لعباده وينزل جل وعلا إلى السماء الدنيا في الثلث الأخير من الليل طالباً عباده بكشف ما بهم من ضُر ويغفر لهم ذنوبهم ويقبل توبتهم ويجيب دعاءهم ويعطيهم سؤالهم.

 

Do'a itu senjata utama orang-orang beriman kepada Tuhan yang maha esa. Agar diperkenankan segala harapan dan permintaan. Berharap agar selamat, memohon agar hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat. 

 

Isi do'a ada yang bentuknya do'a, hizib, sholawat Nabi, istighosah, dan tarekat.  Semua itu bersumber dari al-Quran dan kebiasan ( اسوة ) dari Nabi Saw. 

 

Cara, kita berdoa adalah berdasarkan ajaran agama dan tradisi Sunny yaitu langsung berdoa pada hadirat Allah Swt. Ada pula dengan perantaraan ( al-Wasilah ) sebagai penyambung doa atas Tuhan, dan itu tidak harus dipersoalkan. Sebab dalam firman Allah Swt surat al-Maidah ayat 35  ada penjelasan terkait wasilah . 

ياايها الذين امنوا اتقو الله و ابتغوا اليه الوسيلة  و جاهدوا في سبيله لعلكم تفلحون . 

 

Wasilah ( perantara ) bagi muslim yang masih dalam maqom awwam ( bodoh ), ahli maksiat, ahli dosa,  agar harapan dan doanya terkabul maka masih butuh doa perantara ( الوسيلة ) untuk mendoakan kita. Bisa jadi doa  mereka lah yang diijabah. 

 

Perantara itu para waliyullah, ulama atau kiai dan hamba-hamba yang sholeh, merekalah hamba hamba Allah yang sudah maqom al-Muhibbin, al-Muhsinin, al-Shiddiqin dan ada yang sampai di maqom al-Muttaqin. Jadi pelantara itu bukan benda mati yang dikhasiatkan, tapi orang baik yang masih hidup maupun hamba soleh yang sudah tiada ( minta didoakan ).       

 

Kita pun hafal mengenali apa itu Jimat, Azimat atau Tamimah adalah sejenis barang atau tulisan yang digantungkan pada tubuh, kendaraan, atau bangunan dan dianggap memiliki kesaktian untuk dapat melindungi pemiliknya, menangkal penyakit dan tolak bala.

 

Adapun jimat, itu berdasarkan pada niat dan kehendak terhadap sesuatu yang ia tidak mampu mewujudkannya. Bukan alat ukur keimanan seseoran maupun alat ukur kekufuran seseorang. Penggunaan jimat baik berupa rajah atau wafaq, jimat juga berbetuk suwuk ( kalung anak kecil  ). Bahkan ada yang berbentuk cincin, keris dan merah delima. 

 

العزيمة العزيمة مصطلح وردت مادته (العزم) ومشتقاتها في القرآن في تسعة موضع، وفي اللغة عبارة عن الإرادة المؤكدة. قال الله ﴿ولم نجد له عزما أي لم يكن له قصد مؤكد في الفعل بما أمر به. وفي الشريعة اسم لما هو أصل المشروعات، غير متعلق بالعوارض.

 

Jimat itu juga alat, bukan isi dan tujuan. Alat tidak bergeser mengganti pada posisi subjek dan objek. Tapi, jimat bukan pula untuk kemenangan sesast. 

 

Perbuatan Syirik , yakni menyukutakan Allah Swt baik secara jahr ( jelas ) seperti menyembah objek yang dianggap sama kekuasanya dengan Tuhan dan Syirik sirri ( halus ) adalah berperilaku riya' . 

 

الشرك بالله، مصطلح إسلامي يشير إلى جعل لله شَريكًا في العبادة وملكه. ... والشرك والكفر قد يُطلقان بمعنى واحد وهو الكفر بالله أي: التكذيب والجحود بالله، وقد يُفرَّق بينهما فيُخَص الشرك بعبادة الأوثان أو النجوم وغيرها من المخلوقات مع اعترافهم بالله، فيكون الكفر أعم من الشرك.

 

Jika pun hizib, solawat, dzikir dan lain lainya dianggap syirik itu artinya yang menduga tidak paham luasnya ilmu agama. Juga tidak tahu isi hizib dan solawat.  

 

Namun, kehati-hatian ( ikhtiyat ) dari sikap dan perbuatan syirik adalah keniscayaan, maka kita jangan memutuskan sesuatu bahwa itu disebut syirik jika tidak ada petunjuk bahwa itu perbuatan syirik, seperti ada kecendrungan ( تشغل ) hati menyembah ke selain Allah Swt.

 

Akhir kalimat, selama tidak berharap ke selain Allah maka itu bukan perbuatan syirik. 

 

Hamdan Suhaemi, Penulis adalah Ketua PW Rijalul Ansor Banten  dan Wakil Ketua PW GP Ansor Banten


Editor:

Ubudiyyah Terbaru