Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023

Banten Raya

Keturunan Syekh Abdul Qadir Ini Kupas Fuad dan Kalbu

Jamaah hadir di Majlis Dzikir dan Sholawat Seroja. (foto; NU Online Banten/Ade Adiyansah)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Syekh Muhammad Amin Adduhaiby mengatakan, kalbu dan fuad mempunyai perbedaan. Kalbu, lanjut keturunan ke-27 Syekh Abdul Qadir Al Jailany asal Lebanon itu, artinya daging yang tumbuh di dada.


Baca Juga:
Santri Putra Fokus Ngaji Kitab, Putri Menghafalkan Al-Qur’an

’’Sedangkan fuad adalah suatu tempat di mana cinta itu tumbuh. Oleh karena itu kita tumbuhkan, kita biasakan fuad kita dengan cinta kepada Allah dan Rasulullah, bagaimana cinta itu tumbuh,’’ ujarnya saat hadir di Majlis Dzikir dan Sholawat Seroja di Gg H Ali, Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Ahad (2/7/2023) malam.


Baca Juga:
Di Antara Syarat Boleh Boyong Harus Hafal Alfiyah

Ditambahkan, apa pun kondisinya dan keadaannya, hendaknya sadar bahwa diri ini banyak kekurangan serta banyak dosa. Oleh karena itu ditumbuhkan rasa cinta kita kepada Rasulullah," imbuhnya yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Ghaza Al Ghozali Gymnastiar, menantu dari Katib Syuriyah Majelis Wakil Cabang NU Pondok Aren, Tangerang Selatan, Kiai Irfan Zaini Abbas itu. Kiai Irfan Zaini Abbas juga sebagai pimpinan Majlis Dzikir dan Sholawat Seroja.


Baca Juga:
Ngaji di Graha Aswaja, Cerita Ikhlas dan Maharnya Nabi Adam

Dia memberi perumpamaan, seseorang tidak bisa langsung bertemu seorang raja atau presiden kecuali menemui asistennya. ’’Artinya kita tetap perlu mendekat ke Rasulullah. Kita sama-sama bertabaruk semoga semua hajat kita, Allah kabulkan dengan keyakinan dan tanpa ragu,’’ jelasnya di hadapan puluhan orang yang hadir itu.

Pewarta: Ade Adiyansah

Editor: Izzul Mutho

Artikel Terkait