Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023

Banten Raya

LPBI Tangsel Tabur Bunga di Situ Gintung

LPBI Tangsel Tabur Bunga di Situ Gintung (Foto: Istimewa)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI-NU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar kegiatan doa bersama, tabur bunga dan sisir sampah, di Tugu Situ Gintung, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. (28/03/2022), Pada Senin.

 

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengenang 13 tahun tragedi jebolnya tanggul Situ Gintung yang banyak memakan ratusan korban jiwa.


Baca Juga:
5 Program Unggulan LBM PCNU Tangsel

 

Hadir dalam kegiatan ini Sekretaris PCNU Tangsel, KH Himam Muzzahir, Pengurus dan Relawan LPBI NU, serta warga sekitar situ Gintung.

 

Fiqih Radito, Ketua LPBI NU Tangsel mengungkapkan Alhamdulillah ini tahun kedua kami melaksanakan kegiatan doa bersama dan tabur bunga mengenang tragedi jebolnya situ gintung.

 

"Kami akan rutin melaksanakan kegiatan ini setiap tahun meski dengan kesederhanaan dan keterbatasan. Karena doa dan nyekar itu bagian dari tradisi Nahdlatul Ulama yang harus kita lestarikan, terlebih lagi acara ini sebelum datangnya bulan suci ramadhan,” Ungkapnya


Baca Juga:
9 Santri Tangsel Juara Lomba Baca Kitab Kuning dan Hafalan Hadis

 

Lanjutnya. Fiqih berharap dengan kegiatan mengenang tragedi jebolnya tanggul situ gintung bisa menjadi refleksi bersama bahwa mitigasi bencana itu sangat penting, dengan terus mengontrol dan mengecek kekuatan tanggul secara berkala. 

 

“Semoga apa yang kami lakukan dengan berdoa dan tabur bunga di lokasi tugu peringatan jebolnya tanggul situ gintung ini membawa manfaat dan doa kami utk para korban dikabul oleh Allah SWT serta menjadi pengingat bagi kita semua bahwa menjaga alam dan lingkungan itu sangat diperlukan,” tutupnya

 

KH Mimam Muzzahir, menyatakan kegiatan mengenang tragedi Situ Gintung ini sebagai pengingat untuk semua pihak agar selalu waspada dan siaga terhadap terjadinya bencana. 


Baca Juga:
Demografi Toleransi Rendah Di Kota Cilegon, Nukman: Ansor Hadir Sebagai Jawaban Dari Intoleransi

 

Selain itu, sisir sampah yang digelar mengandung pesan agar semua pihak selalu menjaga kelestarian lingkungan untuk meminimalisir terjadinya bencana.

 

"Seperti diketahui 13 tahun yang lalu tepatnya pada Jumat 27 Maret 2009 sekitar pukul 04.00, tanggul tua buatan Belanda penahan waduk situ gintung jebol" Pungkasnya

 

Kejadian ini mengakibatkan ratusan rumah hilang dan rusak terbawa arus deras. Jumlah korban dalam musibah ini 100 orang meninggal dan 500 orang mengugsi.

Editor: Naila Maye Haq

Artikel Terkait