Purworejo, NU Online Banten

Rais ’Aali Jam'iyyah Ahlit Thariqah an-Nahdliyyah (JATMAN) KH Achmad Chalwani Nawawi minta agar para pengurus NU segera mengikuti jejak para muassis dalam hal bertarekat. Menurutnya, banyak pengurus NU yang sudah mengetahui muassis NU bertarekat, tetapi belum juga mengikutinya.


"Pendiri NU Mbah Hasyim Asy'ari, Tebuireng, Jombang, itu juga tarekat. Beliau talqin tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah kepada KH Mahfudz bin Abdullah bin Abdul Manan Dipomenggolo, Termas, Pacitan, Jawa Timur," ujar Kiai Chalwani pada Pelantikan dan Rakernas I Idarah Aliyah JATMAN di Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan, Purworejo, Jawa Tengah, Senin (7/7/2025).  


Seperti dilansir NU Online, Kiai Chalwani menerangkan, berdasarkan fakta sejarah banyak tokoh perjuangan yang berani melawan penjajah berasal dari kalangan santri yang sudah bertarekat. Salah satunya Pangeran Diponegoro.Hal tersebut, menurutnya, menunjukkan tarekat adalah ilmu yang memiliki peran signifikan dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Karenanya, bertarekat seharusnya mengantarkan seseorang untuk lebih mencintai tanah airnya.  


Dalam kesempatan yang sama, Mudir 'Ali JATMAN KH Ali Masykur Musa berharap istikamah dalam bertarekat dan tegak lurus kepada Nahdlatul Ulama. Dia mengutip ayat untuk menjadi landasan dalam bertarekat dan menganalogikannya dengan hubungan antara JATMAN dam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). "Sungguh telah diperkenankan permohonan kamu, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan jangan sekali-kali kamu mengikuti jalan orang yang tidak mengetahui," ujarnya mengutip salah satu ayat dalam Surat At-Taubah.  

Dalam pandangannya "orang-orang yang mengetahui" berdasarkan ayat tersebut yakni para kiai dan alim ulama di PBNU. "Yang tahu adalah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, yang tahu yang lurus adalah JATMAN yang sejak 1957 didirikan oleh salah satunya oleh Abah KH Nawawi dari Berjan, Purworejo," tegasnya.


Dia pun berpesan agar dalam bertarekat perlu istikamah dan tegak lurus dalam mengamalkannya. Menurutnya, tarekat yang tegak lurus adalah tarekat yang dibawa oleh para auliya dan diteruskan oleh para muassis NU.  


Sekadar diketahui, pelantikan JATMAN dihadiri oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi, Pengurus Idarah Aliyah, Idarah Wustho, dan Idarah Syu'biyah se-Indonesia.

Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengukuhkan Pengurus Idarah Aliyah JATMAN di Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan, Purworejo, Senin (7/7/2025). "Di hadapan kita adalah para masyayikh se-Indonesia akan menyatakan kesiapan, siap untuk terus berjuang dan berdakwah, li i'lai kalimatillah," ujar Kiai Miftach.  


"Oleh karena itu perlu kami mendengar pernyataan dan baiat beliau, kesungguhan dan kesanggupan beliau-beliau, agar nanti para musyahidin bisa menagih janji dari pada beliau-beliau ini," imbuhnya.


Kiai Miftach kemudian membacakan iqrar yang diikuti oleh seluruh Pengurus Idarah Aliyah JATMAN.  Sebelumnya, Ketua BNU KH Ahmad Fahrur Rozi membacakan Surat Keputusan Nomor: 3504/PB.01/A.II.01.33/99/01/2025 tentang Pengesahan Idarah Aliyah JATMAN masa khidmat 2025-2030.  


Komposisi dan Personalia Idaroh Aliyah JATMAN Masa Khidmat 2025-2030   Mustafadl  

Rais : KH Dzikron Abdullah

Katib : KH Zuhrul Anam Hisyam

Anggota : KH Muhammad Anwar Iskandar

Anggota : KH Masyhuri Malik

Anggota : TGH Muhammad Turmudzi Badarudin

Anggota : KH Abuya Muhtadi Dimyati

Anggota : KH M Ulin Nuha Arwani

Anggota : KH Agus Aly Qoishor

Anggota : KH Muhammad Munif Zuhri

Anggota : KH Sholahuddin Al-Ayyubi

Anggota : KH Tamim Romli

Anggota : KH Abdul Hadi

Anggota : KH Umar Muthohhar

Anggota : KH Fathul Huda

Anggota : KH Moh Yahya Mu’idiy

Anggota : Abuya H Mawardi Waly Al-Khalidy

Anggota : KH Moh Sholeh Bahrudin

Anggota : KH Ahmad Abdul Haq

Anggota : Sayyid Ammar Azmi Ar-Rofati Al-Jilani

Anggota : KH Ahmad Sarkosi Subki

Anggota : KH Syarifuddin Ya’qub Al-Qodiri  

Ifadliyah  

Rais ‘Aali : KH Achmad Chalwani Nawawi

Wakil Rais ‘Ali : KH Ngadiyin Anwar

Rais : KH Zamzami Amin

Rais : KH Miftahur Riza

Rais : KH Ma’shum Nur

Rais : KH Mohammad Irfa’i Nahrawi

Rais : KH Fathurrohman

Rais : Syekh H Ismail Royan

Rais : KH Thabari Sadzili

Rais : KH Abdul Muntaqim

Rais : KH Muhammad Yunus Abdul Hamid

Rais : KH Muhammad Jawahir

Rais : KH Mu’in Abdurrahim  

Katib ‘Ali : KH M Zainal Arifin Ma’shum

Wakil Katib ‘Ali : KH Nurul Huda

Katib : KH Anwar Hidayat

Katib : KH Abdullah Wafi Maimoen

Katib : Buya H Riswandi Dt Siri Marajo

Katib : KH Faizurrahman Hanif Muslih

Katib : KH Ma’ruf Nur Salim

Katib : KH Kholifah Sholeh

Katib : KH Multazam Makki

Katib : KH Robet Wahidi Abu Bakar

Katib : KH Ade Jayadi Jalaluddin  

Imdla'iyyah  

Mudir ‘Ali : KH Ali Masykur Musa

Wakil Mudir ‘Ali : KH Mahmutarom

Wakil Mudir ‘Ali : KH Musthofa Qutby Badri

Mudir : KH Luqmanul Hakim

Mudir : KH R Drs. Choirul Muna

Mudir : KH Anis Mansyur

Mudir : KH Kharisuddin Aqib

Mudir : KH Abdul Latif

Mudir : KH Nashrudin

Mudir : H Saiful Mujab  

Sekretaris Umum : KH Ali M Abdillah

Wakil Sekretaris Umum : Mohamad Amal Amrullah

Sekretaris : KH Jauhar Hasan Hatta

Sekretaris H Anwar Sanusi

Sekretaris : KH Mohammad Labib

Sekretaris : Gus Adib Muhammad Dzulkarnain

Sekretaris : SM Munawar Kholil Al-Khalidi

Sekretaris : KH Baha’ Jogo Sampurno

Sekretaris : Ahmad Rouf Qusyairi  

Aminus Sunduq ‘Ali : H Basnang Said

Wakil Aminus Sunduq ‘Ali : H Sulistyo Biantoro

Aminus Sunduq : KH Nur Kholis Misbah

Aminus Sunduq : KH Shodiq Hamzah

Aminus Sunduq : H Fredy Ardliyansyah

Aminus Sunduq : KH Yusuf Wijaya

Aminus Sunduq : H Mohammad Teguh

Aminus Sunduq : KH Sumarno Abdul Aziz

Aminus Sunduq : Agus Shali

Aminus Sunduq : Gumoto

Aminus Sunduq : H Kamto

(Afrilia Tristara)