Nasional

Siap Merangkul, Rais ‘Aali JATMAN Cerita Ulama Tarekat Banten Ini Ditakuti Belanda

Senin, 23 Desember 2024 | 16:49 WIB

Siap Merangkul, Rais ‘Aali JATMAN Cerita Ulama Tarekat Banten Ini Ditakuti Belanda

Rais 'Aali JATMAN KH Achmad Chalwani (dua dri kanan) didampingi Mudir 'Aali KH Ali Masykur Musa (dua dari kiri) saat konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (23/12/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online Banten

Mudir 'Aali Jam'iyyah Ahlit Thoriqoh Al Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN) 2024-2029 KH Ali Masykur Musa menegaskan, penetapan KH Ahmad Chalwani Nawawi sebagai rais 'aali dan dirinya sebagai mudir 'aali dalam Kongres Ke-13 JATMAN di Boyolali, Jawa Tengah, sah dan legal untuk menjalankan konstitusi dan kontinuitas organisasi JATMAN. 


Dalam waktu dekat, pihaknya akan menyusun struktur kepengurusan dan menggelar pelantikan. Kiai Chalwani bersama dirinya, akan merangkul semua anggota dan pengurus, termasuk mereka yang selama ini ada di barisan Habib Luthfi bin Yahya. 


“Kami mendapat arahan untuk menyusun kepengurusan secara lengkap. Semua pengurus dari semua tingkatan akan kita rangkul semua. Termasuk JATMAN di bawah kepemimpinan Habib Luthfi bin Yahya, akan diajak bersama dan diajak pengurus,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (23/12/2024),


Dia mengungkapkan, pernyataan soal akan merangkul seluruh pengurus penting disampaikan kepada publik, mengingat kedudukan JATMAN sebagai banom NU. “JATMAN punya kedudukan sebagai badan otonom dari PBNU sehingga tupoksinya menindaklanjuti, mem-breakdown kebijakan-kebijakan PBNU, khususnya dalam hal pengamalan tarekat al mu'tabarah di Indonesia,” ujarnya. 


Seperti diketahui, JATMAN selesai menggelar Kongres XIII di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu-Ahad (21-22/12/2024). Dalam kongres tersebut, KH Achmad Chalwani ditetapkan sebagai rais 'aali dan Prof KH Ali Masykur Musa sebagai mudir 'aali Idarah Aliyah JATMAN periode 2024-2029. 


Pimpinan baru JATMAN tersebut datang menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, Senin (23/12/2024). Keduanya menyampaikan laporan terkait telah selesainya penyelenggaraan Kongres Ke-13 JATMAN di Asrama Haji, Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah.   "Kami baru saja melapor kepada Ketua Umum PBNU Gus Yahya," kata Kiai Ali Masykur Musa.


Dengan adanya hasil Kongres Ke-13 tersebut, kepengurusan JATMAN pimpinan Habib Luthfi bin Yahya resmi berakhir. JATMAN sendiri merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki kewenangan merawat, menjaga dan menerapkan ajaran-ajaran tarekat sebagaimana yang berlaku dalam ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.  


Dalam kesempatan yang sama, Rais 'Aali JATMAN periode 2024-2029 KH Achmad Chalwani Nawawi bercerita bahwa sebelum menggelar Kongres Ke-13 JATMAN, dirinya menerima peneliti dari Belanda. Peneliti tersebut, ujar Kiai Chalwani mengatakan bahwa dahulu kala santri tarekat termasuk kalangan yang paling ditakuti oleh Belanda. Kiai Chalwani memberi contoh ulama tarekat yang ditakuti Belanda yakni Syekh Abdul Karim dari Banten. Bagi Kiai Chalwani, tarekat atau thariqah berperan dalam memerdekakan NKRI 1945. “Thariqah itu mengantarkan kemerdekaan,” pungkasnya, dilansir NU Online. (*)