Ada yang Rela Menginap, Bawa Istri-Anak, Pakai Seragam, hingga Kecewa karena Hanya Sehari
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Pesantren Kilat Jurnalistik 2023 yang digelar NU Online Banten (NUOB) di Graha Aswaja NU Tangerang Selatan, Sabtu (15/7/2023), menyisakan kenangan. Baik bagi panitia, peserta, maupun mereka yang hadir di gedung yang terletak di Jalan Otista Raya Ruko Prima Blok B No 25-26 Ciputat, Tangerang Selatan, itu.
Pada kegiatan gratis yang digelar sehari dengan tema Jurnalistik Itu Asyik dan Mudah, jumlah peserta memang dibatasi. Ini mengingat beberapa pertimbangan. Dari catatan panitia, ada 62 pendaftar. Dari jumlah tersebut, sedianya panitia membatasi hanya 20 orang. Namun dengan berbagai alasan, akhirnya sedikit dilonggarkan. Sehingga jumlahnya lebih dari 20. ’’Jumlah yang hadir ada 27 orang,’’ ujar Ketua Panitia Singgih Aji Purnomo.
Dari jumlah tersebut, sayang ada beberapa yang terlambat hadir. Padahal tepat waktu sangat penting. Meski demikian, mereka istiqamah hingga kegiatan yang didukung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan (Tangsel) dan didampingi Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Tangsel serta dibersamai Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) NU Tangsel itu berakhir jelang matahari kembali ke peraduan. Dan, nyaris semua antusias mengikuti acara di gedung yang merupakan Kantor PCNU Tangsel itu.
’’Menarik. Ada teori, juga praktik. Sayang hanya sehari. Saya kira lebih. Tiga hari gitu,’’ ujar Iin Wulandari, peserta asal Pandeglang, yang saat ini menimba ilmu di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, itu.
Iin antusias sekali. Bahkan baru pulang setelah semua peserta lain pulang. Pada kesempatan praktik, mahasiswa semester dua itu membikin video berita yang diapresiasi oleh M Ferdi Agustira, salah seorang narasumber yang dikenal sebagai kreator digital.
Perempuan yang memakai baju motif kotak-kotak dipadu kerudung dan bawahan cenderung gelap itu makin senang karena mendapat door prize berupa kaus bertulis dan berlogo NU Online Banten.’’Senang,’’ ujarnya saat menerima dari Ratih Cahya Ningrum, panitia yang juga bendahara NUOB.
Iyang Bahtiar juga dapat apresiasi dari panitia. ’’Sebagai peserta yang datang paling awal,’’ tambah Ratih. Iyang, datang dari Malingping, Lebak, sehari sebelum kegiatan dimulai. Bapak dua anak yang berusia 27 tahun itu menempuh waktu hampir 4 jam perjalanan; naik sepeda motor, lalu kereta, dan angkot, untuk sampai lokasi acara.
’’Khawatir telat kalau berangkat pagi,’’ kata pria yang aktif di Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Malingping, Lebak, itu. Alhasil, pria yang ngajar dan bertani itu rela menginap di lokasi acara.
Ada juga peserta yang rela membawa istri dan anak untuk ikut. ’’Ngajak istri dan anak demi mengikuti Pesantren Kilat Juranlistik 2023,’’ ucap Sarkim yang datang dari Cilegon itu. Selama acara, anak itu kadang dibesamai ibunya, kadang main sendiri. ’’Sengaja membawa beberapa permainan,’’ imbuh pria berkaca mata itu.
Ada juga empat peserta yang memakai seragam. Mereka adalah santri dari Ma’had Darus-Sunnah Jakarta yang sepanjang acara dipantau dan dibersamai oleh Imam Budiman, guru mereka.
Dan, setelah semua acara selesai, ada pembagian door prize dan ditutup. Setelah ditutup, dilaksanakan sesi foto bersama. Sebelum pulang, para peserta menerima sertifikan dan suvenir.
Sekadar diketahui, Pesantren Kilat Jurnalistik 2023 yang digelar NUOB menghadirkan tiga narasumber. Ketua LTN NU Kota Tangerang Selatan Abdul Rochim yang menyampaikan jurnalistik dasar dan news, dan M Ferdi Agustira, kreator digital, yang berbagi soal videografi dan fotografi. Satu lagi nara sumber yang hadir adalah Pemimpin Redaksi NU Online Ivan Aulia Ahsan, yang mengisi soal ideologi NU Online dan Kode Etik Jurnalistik. Selain itu ada sesi praktik.
Sebelum kegiatan inti dimulai, ada seremonial kegiatan yang dipandu pembawa acara Mirani dari Ikatan Pelajar Putri Nahdaltul Ulama (IPPNU). Dua sambutan diisi oleh Pimpinan Umum NUOB yang juga Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan (Tangsel) H Abdullah Ubaid Matraji dan Ketua Panitia Singgih Aji Purnomo setelah momen menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Ya La Wathan. Kemudian ditutup doa oleh Katib Syuriyah PCNU Tangsel Kiai Kholid Yahya. Selain peserta dan undangan, sejumlah awak redaksi sekaligus panitia juga hadir.
Pewarta: M Izzul Mutho
