Inspirasi Kiai Ali Mustafa, Meneladani Kitabah dan Khatabah
Jumat, 9 Mei 2025 | 22:08 WIB

Rais Syuriyah PBNU KH Muhammad Cholil Nafis saat ceramah pada Malam Puncak Haul Ke-9 KH Ali Mustafa Yaqub di Masjid Muniroh Salamah Pesantren Darus-Sunnah Jakarta, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Sabtu (3/5/2025). (Foto: NUOB/M Hanifuddin)
Muhammad Hanifuddin
Kontributor
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Muhammad Cholil Nafis mengatakan, hadir di majelis haul tidak sekadar mendoakan tokoh yang dihauli. ’’Lebih dari itu. Adalah untuk menimba inspirasi. Meniru dan melanjutkan perjuangan tokoh yang dikenang,’’ ujar ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu saat menyampaikan ceramah dalam Malam Puncak Haul Ke-9 KH Ali Mustafa Yaqub di Masjid Muniroh Salamah Pesantren Darus-Sunnah Jakarta, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Sabtu (3/5/2025).
Dalam ceramahnya, Kiai Nafis juga menyampaikan, setidaknya ada tiga inspirasi yang dapat dipetik dari sosok Kiai Ali Mustafa Yaqub yang lahir pada 1952 dan wafat pada 2016. Pertama, dakwah dengan khatabah (pidato) dan kitabah (menulis).
’’Sebagai pakar hadits, selain piawai dalam berpidato, Kiai Ali juga cakap dalam menulis. Dua keterampilan ini jarang dapat dimiliki. Kepakaran dalam bidang hadits dapat didakwahkan tidak hanya secara lisan, namun juga dengan tulisan. Hingga tutup usia, Kiai Ali dapat meninggalkan lebih dari 50 judul buku. Baik dalam bahahasa Indonesia, Arab, maupun Inggris,’’ terangnya.
Kedua, kritis dan solutif melihat masalah keumatan. Meluruskannya dengan argumentatif, tegas, dan kontruktif. ’’Kiai Ali memiliki kepedulian yang tulus. Ketika terjadi hal yang tidak baik di masyarakat, maka dengan jelas dan tegas meluruskannya. Sebagai misal adalah fenomena haji berulang. Dalam pandangannya, haji berulang tidak begitu baik untuk masyarakat. Biaya haji berulang bisa dialokasikan untuk pemberdayaan umat,’’ jelasnya.
Terkait itu, lanjutnya, Kiai Ali menulis sebuah artikel berjudul Haji Pengabdi Setan. Tulisan ini mendapat sambutan yang luar biasa. Banyak pihak yang tersadarkan dan mengapresiasi.
Ketiga, cinta ilmu. Meskipun sudah menjadi tokoh besar. Dikenal publik. Menjadi Imam Besar Istiqlal, namun Kiai Ali Mustafa Yaqub masih bersemangat untuk belajar. Menempuh jenjang doktoral. Tepatnya di Universitas Nizamia Hyderabad.
Disertasinya diuji oleh tiga ulama besar; Guru Besar dan Ketua Jurusan Fikih dan Ushul Fikih Universitas Damaskus, Suriah Taufiq Ramadhan al-Buuthi, Guru Besar dan Ketua Jurusan Hadis Universitas Nizamia Hyderabad, India Mohammed Khaja Syarief M Shihabuddin, dan Guru Besar dan Ketua Jurusan Sastra Arab Universitas Nizamia Hyderabad, India M Saifullah Mohammed Afsafullah.
’’Dalam banyak kesempatan, Kiai Ali menyatakan bahwa seandainya masih ada jenjang di atas S3, niscaya beliau akan sekolah lagi. Tiga inspirasi ini harus dilanjutkan oleh para santri, mahasantri, serta para alumni,’’ ungkapnya.
Kiai Nafis meminta agar santri dan mahasantri terus mengasah kemampuan berbicara di depan publik serta kemampuan menulis. Aktif mengikuti isu-isu keumatan. Termasuk di dalamnya adalah aktif dan bijak bermedia sosial. Generasi muda harus peka dan kritis menyuarakan dakwah. Meluruskan ketimpangan masyarakat. Santri harus dapat menjadi opinion leader. ’’Maraknya pecandu narkoba dan pergaulan bebas adalah objek dakwah yang harus disadari oleh santri generasi muda,’’ katanya.
Kiai Nafis berceramah sekitar satu jama. Ratusan jamaah yang hadir terlihat antusias, meskipun diiringi hujan dan gerimis. Mulai dari para santri, mahasantri, alumni, wali santri, serta tokoh masyarakat lainnya. Tema haul ke-9 ini adalah napak tilas pemikiran Kiai Ali; kontekstualisasi dakwah nabi masa kini.
Rangkaian haul diadakan beberapa bulan sebelum malam puncak. Diisi dengan beragam kegiatan menarik. Di antaranya adalah seminar, bahtsul masail, lomba menulis artikel, lomba cipta puisi, musabaqah qiraatul kutub, musabaqah hifdzul hadits, musabaqah hifdzul Qur’an, khataman Al-Qur’an, dan ziarah.Â
Terpopuler
1
AKN NU Membangun Kader dengan Jiwa Petarung
2
Sopian Terpilih sebagai Ketua PAC Ansor Banjarsari, Baehaqi Jadi Nakhoda Malingping
3
Ketua PCNU Kabupaten Serang: Kader NU Bukan Komentator, Harus Berperan Aktif
4
AKN NU sebagai Ikhtiar Lahirkan Pemimpin NU Masa Depan
5
Berburu Kemabruran Haji
6
Haul Pendiri YINH, KH Abdurrauf juga Penggerak NU di Malingping
Terkini
Lihat Semua