Tangerang Selatan, NU Online Banten
Menjadi master of ceremony (MC) hendaknya percaya diri (pede), berpenampilan enerjik dan harus bisa menyesuaikan di manapun berada. Baik formal maupun nonformal. Ini bisa dilakukan di antaranya jika mempunyai jam terbang yang tinggi. ’’Makanya diperlukan belajar dan terus belajar. Termasuk melalui pelatihan MC,’’ ujar Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Tangerang Selatan (Tangsel) KH Ahmad Misbah, di sela-sela pelatihan MC yang digelar di Posko LDNU Tangsel, Puri Bintaro Hijau, Blok A6/17, RT 11/RW 12, Pondok Aren, Minggu (8/1/2023).
Kiai Misbah yang menyampaikan materi di pelatihan dengan peserta terbatas itu, menekankan agar peserta terus belajar. ‘’Intinya terus belajar dan memperbanyak jam terbang. Tata cara pelaksanaan MC di beberapa acara hendaknya dikuasai, karena setiap acara situasinya sangat berebeda-beda,’’ imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Kiai Misbah mengatakan, pihaknya sengaja membuat pelatihan MC. ’’Kebetulan belum pernah dibuat pelatihan MC oleh LDNU Tangsel. Ini sebetulnya sudah diwacanakan satu tahun yang lalu. Baru terwujud sekarang. Ini untuk mengkader baik dari kalangan adik-adik maupun kalangan anak muda NU agar semangat. Juga untuk menciptakan generasi-generasi yang mumpuni di bidang MC,’’ teranganya.
LDNU Tangsel masih mengagendakan pelatihan MC. Rencananya 15 Januari 2023 digelar lagi. Pada pertemuan nanti, lanjutnya, akan banyak praktik. ’’Banyak juga permintaan dari warga NU maupun banom (badan otonom) NU di Tangsel. Kita akan menciptakan kader MC di kalangan warga NU yang professional,’’ harapnya.
Pewarta: Ade Adiyansah
