Pasca Pelantikan, PCNU Tangerang Akan Gelar PD - PKPNU Khusus Pengurus

Tangerang, NU Online Banten

Wakil Ketua Bidang Kaderisasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tangerang Kiai Khosyiin menerangkan, pasca pelantikan, dua dinggu kedepan pihaknya akan menggelar Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD - PKPNU) khusus Tanfidziyah dan pengurus Lembaga.

 

"Rencana di akhir bulan ini, dengan target 200 peserta yang terdiri dari Banom, Lembaga dan Tanfidziyah," ungkapnya, dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online Banten, Senin, (11/10/2024).

 

Kyai Khosyiin, mengungkapkan tentang rencana tindaklanjut pasca pelantikan yaitu menguatan militansi kader Nahdlatul Ulama. Ia mengingatkan, setiap pengurus diwajibkan berkomitmen untuk berkhidmat. Dan menunjukkan loyalitas dengan mengikuti kaderisasi.

 

"Setiap pengurus di NU wajib mengikuti pendidikan kader militan di mana komitmen dan loyalitas pengurus menjadi solid terhadap Nahdlatul Ulama," ujarnya.

 

Sementara, Sekretaris PCNU Tangerang H Muhamad Qustulani menyampaikan, bahwa PDPKPNU digelar untuk memperkuat literasi ke NU an, baik secara jam'iyyah (organisasi), tetapi juga harakah (pergerakan). Bukan sekedar membentuk kader militan melainkan penguatan metodologi berfikir dan ideologisasi NU. 

 

"Para pengurus wajib tahu secara mendalam bagaimana berfikir dan bersikap sebagai Nahdlatul Ulama." Tambahnya.

 

Ia tidak menutup diri, bahwa di antara pengurus masih banyak yang belum mengikuti kaderisasi, sebab itu sesuai arahan dari Ketua PCNU KH Hafis Gunawan, para pengurus untuk mengikuti PDPKPNU wajib bagi pengurus.

 

"PD PKPNU bagi yang belum pernah mengikuti PKPNU atau MKNU. Bagi yang sudah maka akan mengikuti pengkaderan PMKNU," tandas pria yang akrab disapa Gus Fani.

 

Perlu diketahui, kata Gus Fani, bahwa dalam perkumpulan NU setiap pengurus Nahdlatul Ulama diwajibkan mengikuti sistem kaderisasi mulai dari PD-PKPNU, PMKNU, sampai dengan AKNU. 

 

"Sebab ketiga hal tersebut merupakan persyaratan menjadi pengurus di Nahdlatul Ulama," pungkasnya.