• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 5 Mei 2024

Banten Raya

Sekretaris LP Ma’arif Tangsel: Kobaran Api Unggun Menggambarkan Kekuatan Semangat Pramuka NU

Sekretaris LP Ma’arif Tangsel: Kobaran Api Unggun Menggambarkan Kekuatan Semangat Pramuka NU
Sesi api unggun di Halaman Utama Soebono Mantofani, Ciputat, Tangerang Selatan. (LP Ma’arif Tangsel for NUOB)
Sesi api unggun di Halaman Utama Soebono Mantofani, Ciputat, Tangerang Selatan. (LP Ma’arif Tangsel for NUOB)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Gelaran Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) yang dihelat Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Ma’arif NU Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah di ujung. Memasuki malam terakhir sesi praktik perkemahan out door yang digelar sejak Jumat (8/12/2023) dan berlangsung tiga hari, para peserta mengikuti kegiatan api unggun di Halaman Utama Soebono Mantofani, Ciputat, Tangerang Selatan.



Dalam rilis yang diterima NU Online Banten (NUOB), Ahad (10/12/2023) pagi, disebutkan, hadir dan bertindak sebagai pembina upacara Sekretaris Lembaga Pendidikan (LP)  Ma'arif NU Tangsel Sidik Sisdiyanto. Sejak awal dimulai rangkaian api unggun, seluruh peserta tampak khidmat mengikuti kegiatan dengan membentuk lingkaran besar mengelilingi tumpukan kayu api unggun. ’’Dengan mengenakan seragam pramuka lengkap,’’ ujar Sekretaris Sako Ma’arif NU Tangsel Taufiqurrohman.

 


Suasana semakin khidmat ketika pembina upacara memulai menyalakan obor pertama yang dibawa oleh petugas dilanjutkan dengan mengucapkan Dasa Dharma pramuka. ’’Dilanjutkan dengan penyalaan obor kedua sampai obor kesepuluh disertai dengan pengucapan Dasa Dharma yang merupakan sepuluh tindakan yang terpuji atau mulia yang harus ditanamkan dan dijadikan pedoman oleh setiap anggota pramuka,’’ imbuh pria yang kesehariannya beraktivitas di Kementerian Agama itu.

 


Setelah api unggun berkobar, pembina upacara menyampaikan hakikat dari kegiatan api unggun.’’Api unggun ini merupakan simbol penting bagi Gerakan Pramuka, khususnya untuk kita yang hadir mengelilinginya, malam ini. Kobaran api menggambarkan kekuatan semangat kita semua, untuk terus berbakti, untuk Gerakan Pramuka, khususnya Satuan Komunitas Pramuka Ma’arif NU di Kota Tangsel dan Provinsi Banten ini,’’ tegas Sidik, Sabtu (9/12/2023) malam.

 


Kobaran api unggun yang semakin membesar ini, lanjutnya, menunjukkan harus senantiasa meningkatkan kompetensi. Salah satunya melalui KMD agar dalam berpramuka bisa secara maksimal mengamalkan nilai-nilai kepramukaan dengan baik dan benar.

 


’’Api unggun juga menggambarkan penerang dan penunjuk. Artinya para peserta Gerakan Pramuka, khususnya para peserta KMD ini harus menjadi penerang atau penunjuk bagi tumbuh berkembangnya pramuka, khususnya di gugus depan masing-masing nantinya, sesuai dengan aturan yang berlaku,’’ terang Sidik yang juga Plt direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama, itu.



Di sela-sela ramah tamah dengan peserta, Sidik berkomitmen menggelar karpet merah bagi madrasah yang memiliki kader-kader pramuka terbaik untuk menyediakan beasiswa dan mensupport kegiatan-kegiatan kepramukaan ke depan.

 


Hadir dalam kesempatan tersebut, di antaranya, Kasubdit Kurikulum dan evaluasi Direktorat KSKK Madrasah Abdul Basit. Dia mengatakan, pentingnya memahami bahwa gerakan pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib yang harus diselenggarakan di sekolah atau madrasah.



’’KMD ini digelar khusus untuk para pembina pramuka, Kamabigus (ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan) atau kepala madrasah sejatinya mensupport pembina pramuka untuk ikut atau mengirimkan pembina pramukanya mengikuti KMD, agar sistem pembinaanya legal dan sesuai dengan regulasi kepramukaan,’’ terangnya.



LP Ma’arif terus berkomitmen membersamai pengembangan pendidikan bagi madrasah-madrasah yang ingin bergabung menjadi bagian dari LP Ma’arif NU, baik kurikulum, tenaga pengajar, pengembangan kesiswaan maupun pemenuhan sarana dan prasarananya.

 


Sekadar diketahui, sebanyak 62 peserta ikut serta. Dengan rincian 36 kepala madrasah, 24 pembina, dan 2 pengurus sako. Dari jumlah tersebut, 25 laki-laki dan sisanya perempuan. (*)


Banten Raya Terbaru