Internasional

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus Meninggal

Senin, 21 April 2025 | 22:01 WIB

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus Meninggal

Paus Fransiskus saat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). (Foto: tangkapan layar kanal Youtube Hidup TV)

Jakarta, NU Online Banten

Kabar duka datang dari Vatikan. Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio meninggal di kediamannya Casa Santa Marta, Vatikan, Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat. Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik, mengumumkan hal tersebut.



"Saudara-saudari terkasih, dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pada pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa," ujar Kardinal Farrell melansir Vatican News.


Pengumuman tersebut dilanjutkan dengan pernyataan berikut. "Seluruh hidupnya dibaktikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, khususnya demi mereka yang paling miskin dan paling terpinggirkan. Dengan rasa syukur yang tak terhingga atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami serahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal Mahakudus."



Paus Fransiskus yang lahir pada 17 Desember 1936 meninggal dunia dalam usia 88 tahun. Bapa Suci Umat Katolik ini meninggal dunia setelah mengalami perawatan medis terkait penyakit bronkitis yang dideritanya sejak Jumat 14 Februari 2025 lalu. Dokter kemudian memberikan diagnosis bahwa Paus mengidap pneumonia bilateral pada Selasa 18 Februari 2024.


Setelah 38 hari dirawat di rumah sakit, Paus Fransiskus kembali ke kediamannya di Casa Santa Marta untuk menjalani pemulihan. Namun, kesehatannya terus mengalami penurunan.


Selama lebih dari 60 tahun, Paus Fransiskus hidup dengan satu paru-paru. Pada 1957, di usia awal 20-an, ia menjalani operasi di negara asalnya Argentina untuk mengangkat sebagian paru-parunya yang terkena infeksi saluran pernapasan parah.



Sehari sebelumnya, Ahad (20/4/2025) yang bertepatan dengan Hari Raya Paskah, Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance datang ke kediaman Paus di Vatikan dan bertukar ucapan Paskah. "Saya tahu Anda tidak merasa sehat, tetapi senang melihat Anda dalam kesehatan yang lebih baik," ujar Vance kepada Paus sebagaimana ditulis The Guardian. "Terima kasih telah menemui saya," imbuhnya. Vatikan mengatakan, kedua sosok itu bertemu selama beberapa menit di Domus Santa Marta untuk bertukar ucapan Paskah. 



The Sydney Morning Herald ​​​​​​menulis, menurut aturan Vatikan, upacara pemakaman harus dilaksanakan empat hingga enam hari setelah kematian Paus.  Upacara pemakaman ini hampir pasti akan dilaksanakan di Lapangan Santo Petrus, alun-alun besar di depan Basilika Santo Petrus yang dapat menampung sekitar 300.000 orang. 


Menurut tradisi, Paus Fransiskus akan dimakamkan dengan koin-koin yang dicetak selama masa kepausannya dan tabung berisi "rogito" atau akta yang mencantumkan rincian kehidupan dan kepausannya dan dibacakan dengan suara keras sebelum peti jenazah ditutup. (NUO/Afrilia Tristara)

 

 

Editor: M Izzul Mutho Masyhadi