Internasional

Sudah 41 Ribu Lebih Warga Palestina Meninggal, Israel Bombardir Gaza Lagi

Rabu, 11 September 2024 | 22:22 WIB

Sudah 41 Ribu Lebih Warga Palestina Meninggal, Israel Bombardir Gaza Lagi

Ilustrasi gedung-gedung di Gaza hancur akibat serangan Israel. (Foto: X/@Timeofgaza)

Jakarta, NU Online Banten

Sejumlah warga sipil Palestina yang bermukim di Gaza meninggal akibat pengeboman yang dilakukan Israel di beberapa area sepanjang Jalur Gaza, Rabu (11/9/2024) dini hari. WAFA melaporkan di Kota Khan Younis, ada 13 orang warga sipil yang meninggal dunia dan beberapa lainnya luka-luka karena serangan udara dari pesawat tempur Israel.



Pesawat tersebut menjatuhkan peledak ke rumah milik keluarga Al-Qara di Kota Khuza'a (sebelah timur Gaza). Para korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Eropa di Gaza. Sementara itu di Kota Jabalia (bagian utara Jalur Gaza) sembilan orang gugur saat Israel mengebom rumah milik keluarga Al-Najjar. Dari kesembilan korban tersebut, terdapat tiga korban anak-anak dan dua orang perempuan. Sebagian orang juga dinyatakan hilang akibat insiden tersebut.


Di Kamp Nuseirat (bagian tengah Jalur Gaza) empat warga meninggal dan 11 lainnya luka-luka. Hal ini juga terjadi akibat pengeboman oleh Israel yang menargetkan rumah milik salah satu warga sipil yaitu keluarga Abu Atwi di Blok C, Camp Nuseirat.


Tak hanya ketiga lokasi tersebut, pesawat tempur Israel juga menargetkan lingkungan Al-Zeitoun, bagian tenggara Gaza, dan rumah di sekitar tanah Mufti, Kamp Nuseirat Utara, Jalur Gaza tengah. Tentara Israel juga menembakkan pelurunya ke wilayah Kamp Nuseirat dan beberapa area di Rafah (bagian selatan Jalur Gaza).



Tidak berhenti sampai di situ. Helikopter-helikopter milik Israel juga terus menembaki rumah-rumah warga sipil di Jalur Gaza seperti di Khan Younis, lingkungan Zeitoun, dan Sabra di Kota Gaza.



Dilansir NU Online, sejak agresi pecah pada 7 Oktober 2023, sebanyak 41.020 warga Palestina telah meninggal akibat kekejaman Israel. Selain itu, 94.925 orang terluka karena serangan Israel. Dari korban yang ada, sebagian besar di antaranya banyak yang berasal dari kalangan perempuan dan anak-anak.


Tim penyelamat masih terus mengalami berbagai kendala dan kesulitan untuk menjangkau para korban yang jumlahnya ribuan. Di antara mereka, mungkin ada yang tertimpa timbunan reruntuhan di jalan-jalan kota yang sebagian besar telah hancur. (Afrilia Tristara)



Editor: Izzul Mutho