• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 3 Mei 2024

Keislaman

Perempuan Ikut Shalat Jumat, Cukup sebagai Ganti Shalat Dhuhur?

Perempuan Ikut Shalat Jumat, Cukup sebagai Ganti Shalat Dhuhur?
ilustrasi (Foto: NUO)
ilustrasi (Foto: NUO)

HUKUM Shalat Jumat bagi laki-laki adalah wajib ain. Tentu jika sudah memenuhi syarat. Di antaranya mukallaf, baligh, berakal, merdeka, serta tidak memiliki uzur. Juga harus dilaksanakan secara berjamaah. Sedangkan bagi perempuan tidak.

 


Muncul pertanyaan. Jika perempuan mengikuti Shalat Jumat, cukupkah sebagai pengganti Shalat Dhuhurnya? Dan manakah yang lebih utama; Shalat Dhuhur berjamaah bersama perempuan atau Shalat Jumat?

 


Muktamar Nahdlatul Ulama ke-3 di Surabaya, Jawa Timur, yang dilaksanakan 12 Rabius Tsani 1347/28 September 1928, seperti dikutip dari Juz Awal Ahkamul Fuqaha fi Muqarrarat Mu’tamirat Nahdlatil Ulama, Kumpulan Masalah Diniyah dalam Muktamar Nahdlatul Ulama PBNU, Penerbit CV Toha Putra Semarang, menjawab sebagai berikut:

 


Shalat Jumat bagi perempuan itu cukup sebagai pengganti Shalat Dhuhur. Dan bagi perempuan yang tidak cantik, tidak banyak aksi, dan tidak bersolek, itu sebaiknya ikut menghadiri Shalat Jumat.

 

Rujukan: Kitab Bugyatul Mustarsyidin (Bab Shalat Jumat), Kitab Muhaddzab, dan Kitab Mauhibah Dzil Fadl.


نعم اجزأتهن عن الظهر . والافضل لغير ذوات الهيئات والمتزينات الحضور لصلاة الجمعة كما نص عليه فى بغية المسترشدين فى باب صلاة الجمعة بقوله (مسئلة) يجوز لمن لاتلزمه الجمعة كعبد ومسافر وامرأة ان يصلي الجمعة بدلا عن الظهر وتجزئه بل هي افضل لانها فرض اهل الكمال ولاتجوز اعادتها ظهرا بعد. حيث كملت شروطها كما مر عن فتاوى ابن حجر. ومثله ما فى المهذب وموهبة ذى الفضل اه.


 

 

Wallahu a’lam bis shawab


Keislaman Terbaru