• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 28 April 2024

Nasional

Ijazah dari Abah Guru Sekumpul agar Tak Kehausan saat Puasa

Ijazah dari Abah Guru Sekumpul agar Tak Kehausan saat Puasa
Ilustrasi Ramadhan. (Foto: Freepik)
Ilustrasi Ramadhan. (Foto: Freepik)

Banten, NU Online Banten
Perlu mengenalkan puasa dan mengajarkan kepada anak-anak. Tentu, sejak dini dan orang tua perlu mendampingi hari-hari pertamanya. Pengurus Fatayat NU Jogjakarta Muyassarotul Hafidzoh mengatakan, orang tua harus kompak membangun suasana menyenangkan saat hadirnya bulan Ramadhan.


"Support (mendukung) anak-anak yang sudah mau belajar berpuasa, jika ada rezeki bisa membuatkan atau membelikan makanan atau jajanan sehat yang dia sukai saat berbuka puasa," kata perempuan yang akrab disapa Ning Muyas kepada NU Online, Selasa (12/3/2024).



Bagi orang tua yang baru akan mengajarkan si kecil berpuasa, berikut tips dari Ning Muyas melatih anak puasa Ramadhan. Pertama, kenalkan kegiatan belum puasa. Anak-anak mudah meniru sesuatu yang terlihat olehnya. Hal ini bisa dimulai dengan mengajak anak-anak melakukan aktivitas bersih-bersih rumah, belanja makanan ringan, ikut menghias masjid dekat rumah. "Jadikan itu sebagai kesan menyenangkan buat anak sehingga dia merasa bahagia saat hadirnya bulan Ramadhan," kata Ning Muyas.



Kedua, kenalkan makna dan tujuan puasa. Sampaikan kewajiban berpuasa pada anak, dan keutamaan orang yang berpuasa dengan menceritakan kisah-kisah orang yang selalu menjalankan ibadah puasa. "Ajak pelan-pelan karena anak belum baligh sebenarnya belum berkewajiban, tapi sampaikan kalau dia punya kewajiban latihan puasa supaya ketika baligh sudah terbiasa," jelasnya.

 

Keriga, kenalkan aktivitas puasa. Anak-anak mudah meniru sesuatu yang terlihat olehnya. Karena itu, usahakan ajak anak untuk sahur, berbuka, dan melakukan ibadah-ibadah lainnya. "Bangunkan mereka waktunya sahur dengan suasana yang menyenangkan, misal menyampaikan kalau orang tua masak lauk kesukaan," imbuh pengasuh Pesantren Asrama Kreatif Bil Qolam Jogjakarta itu.


Keempat, ajarkan secara perlahan. Anak yang baru kali pertama berpuasa mungkin akan merasa berat jika langsung berpuasa penuh. Karena itu, sebaiknya awali melatih berpuasa setengah hari.



"Jangan terkesan memaksa saat mengajarkan anak berpuasa. Jika ada yang tidak kuat latihan sehari, bisa latihan puasa setengah hari lalu berbuka saat Dzuhur dan bisa lanjut berpuasa lagi," ungkapnya.



Kelima, ajarkan anak perkara batal puasa. Selanjutnya, anak-anak mulai diajarkan juga perkara yang bisa membatalkan puasa atau mengurangi pahala berpuasa.


Keenam, baca Surat Al-Kautsar 7 kali. Ning Muyas mengatakan, anak-anak bisa diajak  membaca Surat Al-Kautsar sebanyak 7 kali kemudian ditiupkan ke minuman anak saat sahur. Tujuannya agar tidak kehausan saat menjalankan puasa.
 


"Ijazah ini saya dapat dari Muhammad Zaini Abdul Ghani atau lebih populer dengan sebutan Abah Guru Sekumpul atau Guru Ijai adalah salah seorang ulama dari Kalimantan Selatan," tandasnya sebagaimana dilansir NU Online.  

 


Yang juga tidak kalah pentingnya ketika anak berpuasa, juga perlu memperhatikan asupan nutrisi saat makan sahur maupun berbuka puasa. Hal ini dilakukan agar anak mampu menjalani puasa dengan tubuh yang sehat, serta terhindar dari dehidrasi dan kelelahan. (Suci Amaliyah)


Nasional Terbaru