Jakarta, NU Online Banten
Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, tugas lembaga pendidikan adalah harus bisa merekonstruksi sistem pendidikan yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman. ’’Mampu membentuk karakter yang tangguh, adaptif, dan bermoral. Dengan karakter inilah, kita mampu menghadapi tantangan zaman, termasuk di era digital,” ujarnya pada Workshop Pra-Kongres Pendidikan NU di Hotel The Acacia, Jakarta, Sabtu (18/1/2025).
Ditambahkan, perkembangan teknologi yang pesat menjadi hal yang tidak dapat dihindari dalam pembentukan sistem pendidikan. Barat menganggap perkembangan teknologi sebagai disrupsi, yakni pengganggu atau perusak pendidikan. Namun, masyarakat Timur memiliki pandangan yang berbeda.
Teknologi dianggap sebagai penopang kehidupan manusia.
Berangkat dari kesadaran atas dua pandangan tersebut, dia menyampaikan bahwa dalam membentuk sistem pendidikan rekonstruksi menjadi sesuatu yang harus dilakukan agar tetap adaptif dan relevan dengan perkembangan setiap zaman.
Dalam menjaga eksistensi pelajar agar siap berada pada poros peradaban, LP Ma'arif NU mencanangkan profil pelajar rahmatan lil alamin. "Dia (pelajar) tajam dalam konteks keilmuan, dia berbudi luhur, dan dia mampu berkontribusi pada lingkungannya " paparnya, dilansir NU Online.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyoroti empat isu prioritas yang menjadi fokus LP Ma’arif NU dalam penyelenggaraan pendidikan, yaitu aksesibilitas pendidikan, peningkatan kualitas, daya saing, serta relevansi dengan kebutuhan zaman.
Menurutnya, integrasi antara transformasi digital dan pendidikan karakter menjadi bagian penting dalam realitas pendidikan saat ini. Selain itu, ia menggarisbawahi pendidikan karakter tidak boleh tergerus oleh arus digitalisasi. Pendidikan karakter juga harus menjadi landasan utama dalam membentuk generasi yang cerdas secara akademik dan memiliki integritas moral.
Acara workshop ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan menuju Kongres Pendidikan NU dalam rangka Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU. Kongres Pendidikan NU akan dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta, 22-23 Januari 2025.
Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meluncurkan logo Kongres Pendidikan NU sebagai bagian dari rangkaian Harlah Ke-102 NU. Peluncuran itu digelar pada Workshop Pra-Kongres Pendidikan NU di Hotel Acacia, Jakarta, Sabtu (18/1/2025).
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua PBNU Alissa Wahid, dan Ketua LP Ma'arif NU Muhammad Ali Ramdhani membuka logo itu dengan serentak. Logo Kongres Pendidikan NU 2025 di https://drive.google.com/file/d/1AJZvgXtdq1NTxSyXpo7lgbwhREofhG7O/view (Afrilia Tristara, Haekal Attar)
Terpopuler
1
Soal Pertambangan di Raja Ampat Ini Kata Ekonom Unusia
2
Ketika Alumni Pesantren Krapyak Sinergi Ekonomi
3
Khutbah Jumat: Dzikir Menenteramkan Jiwa
4
Konsensus Bangsa Butuh Diaktualisasikan dengan Realitas Masa Kini
5
Ketua PWNU Banten: Kader Harus Mandiri dalam Berkhidmat
6
Penulisan Sejarah Ulang yang Dicap Resmi Abaikan Pluralitas dan Lahirkan Otoritarianisme
Terkini
Lihat Semua