Nasional

Kelola Sampah Rumah Tangga, Pusat Komunitas Tangguh dan Kewirausahaan Sosial Gandeng GKMNU

Selasa, 14 Januari 2025 | 14:30 WIB

Kelola Sampah Rumah Tangga, Pusat Komunitas Tangguh dan Kewirausahaan Sosial Gandeng GKMNU

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (tengah) bersama CEO Power Pro Pte LTd Leiven Tsai dalam penandatanganan nota kesepahaman pendirian Pusat Komunitas Tangguh dan Kewirausahaan Sosial di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (13/1/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online Banten

Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, agenda Pusat Komunitas Tangguh dan Kewirausahaan Sosial akan dimulai di berbagai kota besar di Indonesia. "Kita sekarang sudah punya kesepakatan kerja sama. Ada beberapa area yang kita incar, tetapi kita tentu memulai dari ukuran yang relatif kecil sebelum dikembangkan dari menjadi lebih besar. Itu bisa kita mulai dari kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan lain-lain dan juga kita kerjakan di daerah-daerah sentral pertanian yang juga sangat potensial," ujar Gus Yahya—sapaan KH Yahya Cholil Staquf saat jumpa pers bersama CEO Power Pro Pte LTd Leiven Tsai usai menandatangani nota kesepahaman pendirian Pusat Komunitas Tangguh dan Kewirausahaan Sosial di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (13/1/2025).

 

Agenda tersebut, kata Gus Yahya, memang berfokus ke pengelolaan sampah rumah tangga, sehingga untuk menyusur ke berbagai tempat itu, PBNU bersama juga akan menggandeng Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) yang telah menjadi program unggulan dari PBNU yang telah berjalan selama kurang lebih dua tahun.

 

"Ini sangat sesuai dengan agenda Nahdlatul Ulama untuk membangun meningkatkan kualitas hidup dari masyarakat melalui Gerakan Keluarga Maslahat NU yang selama dua tahun ini dijalankan, program melalui sampah ini akan kami sambungkan dengan Gerakan Keluarga maslahat NU tersebut," jelasnya.



Agenda tersebut, lanjutnya, akan melibatkan keluarga dengan jumlah yang sangat banyak. Jumlah yang besar itu nantinya dapat berhubungan langsung dengan peningkatan ekonomi. "Program ini nanti akan menghasilkan untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga dan sekaligus mentransformasikan cara hidup lebih bersih lebih ramah lingkungan dan sehat," terangnya.



Agenda tersebut akan menghasilkan berbagai produk yang dihasilkan oleh sampah. Bukan hanya produk bahan dasar furnitur dan bangunan. Tapi juga akan menghasilkan pengelolaan pupuk dan bahan bakar green energy. "Kita ingin mengelola sampah sebelum sampah menjadi masalah, kita tidak ngambil dari tempat TPA (tempat pembuangan akhir sampah) tapi kita mulai dari keluarga (secara langsung)," terangnya, dilansir NU Online.



Sekadar diketahui, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama CEO Power Pro Pte LTd Leiven Tsai menandatangani nota kesepahaman pendirian Pusat Komunitas Tangguh dan Kewirausahaan Sosial di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (13/1/2025).


Program ini merupakan upaya untuk menangani permasalahan sampah dan menjadikannya sebagai komoditi bisnis. Karenanya, PBNU sangat antusias untuk menggalang kerja sama dengan perusahaan ini karena sudah menerapkan teknologinya di sejumlah negara. (Muhammad Syakir NF, Haekal Attar)