• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Nahdlatul Ulama Dinilai Punya Peran Strategis Atasi Kanker Serviks

Nahdlatul Ulama Dinilai Punya Peran Strategis Atasi Kanker Serviks
Mahsun Muhammadi dari Tim Halal Bio Farma saat memaparkan tentang kanker serviks di Gedung PBNU Jakarta, Rabu (27/12/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)
Mahsun Muhammadi dari Tim Halal Bio Farma saat memaparkan tentang kanker serviks di Gedung PBNU Jakarta, Rabu (27/12/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran strategis dalam pelaksanaan program rencana aksi nasional (RAN) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengeliminasi kanker serviks dalam rencana aksi nasional 2030. Demikian disampaikan Tim Halal Bio Farma Mahsun Muhammadi.



"Nahdlatul Ulama sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia ikut berpartisipasi aktif dalam keberhasilan RAN mengeliminasi kanker serviks pada 2030 melalui 90% - 75% - 90%,’’ katanya dalam Halaqah Fiqih Peradaban Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) di Gedung PBNU Jakarta, Rabu (27/12/2023). 



Dijelaskan, program eliminasi kanker serviks yang diusung Kemenkes mengadaptasi konsep 90% - 75% - 90%, sedikit berbeda dengan panduan World Health Organization (WHO) yang menggunakan konsep 90% - 70% - 90%.  Konsep ini menargetkan 90 persen pemberian vaksinasi kanker serviks, 75 persen skrining, dan 90 persen pengobatan bagi penderita kanker serviks.



"90 persen perempuan mendapat vaksinasi HPV lengkap usia 15 tahun. 75 persen perempuan mendapatkan skrining kanker serviks (high performance HPV DNA) pada usia 35 dan 5 tahun. 90 persen perempuan dengan lesi pra-kanker mendapatkan terapi,’’ terang Mahsun.



 

Dia menerangkan, kanker serviks merupakan ancaman serius bagi kesehatan perempuan Indonesia. Dengan adanya program tersebut, diharapkan dapat mengurangi angka kematian akibat kanker serviks yang saat ini menduduki peringkat kedua setelah kanker payudara.



"Kanker serviks adalah pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali dalam tubuh, sedangkan serviks itu adalah di bagian leher rahim," urainya. Lebih dari 70 persen kasus kanker serviks, lanjutnya, disebabkan oleh virus HPV tipe 16-18. Penularan virus ini tidak hanya melalui hubungan seksual, tetapi juga bisa terjadi secara nonseksual. (Nuriel SI)


Nasional Terbaru