Nasional

Pentingnya Dakwah ke Gen Z melalui Handphone

Ahad, 2 Februari 2025 | 23:57 WIB

Pentingnya Dakwah ke Gen Z melalui Handphone

Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (tengah) di Jalan Damai, Kalimanggis, Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad (2/2/2025). (Foto: NU Online/Aru)

Jakarta, NU Online Banten

Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla mengatakan, agar NU dapat terus berkembang di masyarakat pada saat ini adalah dengan terus melakukan dakwah secara masif. ’’Khususnya menyasar kepada anak muda atau Gen Z zaman sekarang. "Bagaimana kita mengembangkan dakwah kepada anak muda zaman sekarang karena merekalah penerus dari kita," jelas Gus Ulil—sapaan akrabnya-- saat peresmian Kampung NU sekaligus Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU di Jalan Damai, Kalimanggis, Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad (2/2/2025).  


Gus Ulil juga menyoroti fenomena anak muda zaman sekarang yang tidak suka dakwah-dakwah pendahulunya seperti tahlil dan hadir ke majelis. "Pendekatan kepada anak muda sekarang harus diperbaharui karena generasi sekarang tidak suka dakwah seperti dulu, mereka lebih suka mendengarkan dakwah melalui handphone," ungkapnya.



Saat ini yang diperlukan dalam melakukan pendekatan kepada anak muda adalah metode dakwah baru seperti melalui aplikasi di handphone namun tidak melupakan dakwah dahulu seperti tahlil sepenuhnya.  


"Yang kita perlukan dakwah baru seperti lewat aplikasi meskipun tahlil juga penting namun perlu diperbanyak pendekatan lewat media sosial sekarang karena itu yang disukai anak muda sekarang," imbuhya.


Dia mengakui bahwa mental anak muda zaman sekarang tidak lebih kuat dibandingkan generasi sebelumnya. Banyak masalah timbul yang berasal dari masalah mental khususnya di lingkup keluarga. "Kesehatan mental adalah masalah yang cukup serius saat ini bagi anak muda. Sekarang ada GKMNU (Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatu Ulama) yang mengedukasi mengenai ini karena keluarga adalah fondasi sekarang banyak masalah timbul di level keluarga," jelasnya, dilansir NU Online.  


Oleh karena itu, Gus Ulil berpesan kepada keluarga NU yang memiliki anak kelak, hendaknya anak mereka menjadi psikolog karena dengan itu mereka bisa mengatasi permasalahan mental ke depannya. "Keluarga NU nanti harus ada yang anak-anaknya sekolah psikologi biar nanti bisa ngurusin masalah mental health anak-anak muda," pungkasnya. (M Fathur Rohman)