Nasional

Sampaikan Dukacita, Ketum PBNU Kunjungi Kedubes Vatikan

Rabu, 23 April 2025 | 10:53 WIB

Sampaikan Dukacita, Ketum PBNU Kunjungi Kedubes Vatikan

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (berkacamata) saat tiba di Kedutaan Besar Vatikan, Jakarta, Selasa (22/4/2025). (Foto: TVNU/Miftah)

Jakarta, NU Online Banten

Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf menyebut betapa besar rasa kehilangan yang dialami. Tak hanya oleh umat Katolik, tetapi juga seluruh manusia atas berpulangnya sosok Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus. "Tak sampai hati mengenang kepergian gigantik kemanusiaan Sri Paus Fransiskus di Kedubes Vatikan," ujar Gus Yahya—sapaan KH Yahya Cholil Staquf-- dalam unggahan akun Instagramnya, @yahyacholilstaquf. Demikian disampaikan saat Gus Yahya mengunjungi Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta Pusat pada Selasa (22/4/2025).



Dia juga menegaskan komitmen Nahdlatul Ulama untuk menyertai Gereja Katolik beserta segenap manusia dalam meneruskan perjuangan mendiang Paus Fransiskus, terutama dalam hal kemanusiaan. "Kami, Nahdlatul Ulama, berkomitmen menyertai Gereja Katolik dan segenap manusia untuk melanjutkan semangat dan perjuangan Paus Fransiskus dalam memperbaiki seluruh segi kehidupan yang sedang didera sakit panjang," tulisnya dalam keterangan tersebut, dilansir NU Online.


Gus Yahya menyampaikan kesan terhadap Paus Fransiskus sebagai sosok pemimpin spiritual dengan kapasitas rahmah yang besar dan keinginan tulus dalam menjembatani hubungan antarumat manusia. Kepergian Paus Fransiskus disebut sebagai kehilangan yang sangat besar bagi kerukunan lintas agama dan gerakan perdamaian global.



 

​Pertemuan Gus Yahya dengan Paus Fransiskus

Gus Yahya bertatap muka langsung dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada Januari 2020. Kala itu, Gus Yahya yang masih menjabat sebagai Katib ‘Aam PBNU menghadiri Forum Inisiatif Agama-agama Ibrahim (Abrahamic Faiths Initiative) sebagai wahana untuk mendiskusikan upaya perdamaian.


Diskusi yang digelar sejak pagi hingga sore seharian di Gregorian University, Roma, itu mengerucutkan pada sikap dan langkah bersama dalam menghadapi kemelut kemanusiaan yang sangat kental diwarnai oleh konflik antarkelompok agama.  ​​

 

Gus Yahya juga kembali bertandang ke Vatikan pada Juni 2022 bersama Menteri Agama RI saat itu Yaqut Cholil Qoumas. Kedatangannya untuk menyampaikan undangan dari Presiden Joko Widodo agar Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia, sebagaimana dikutip NU Online.



Undangan tersebut akhirnya terlaksana pada September 2024 lalu, saat Paus Fransiskus dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio ini tiba di Indonesia sebagai negara pertama dalam lawatannya ke Asia-Pasifik.


Seperti diberitakan, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio meninggal di kediamannya Casa Santa Marta, Vatikan, Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat. Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik, mengumumkan hal tersebut.



"Saudara-saudari terkasih, dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pada pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa," ujar Kardinal Farrell melansir Vatican News.


Vatikan mengumumkan akan menjalani masa berkabung dalam waktu sembilan hari ke depan. Sementara itu, Konklaf pemilihan Paus berikutnya akan diselenggarakan dalam waktu 15 hari setelah Paus Fransiskus dinyatakan meninggal dunia. (Afrilia Tristara)