• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Senin, 13 Mei 2024

Nasional

Seperti Apa Posisi NU di Pemilu 2024?

Seperti Apa Posisi NU di Pemilu 2024?
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: SS Youtube TVNU)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: SS Youtube TVNU)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, tidak membicarakan politik. ’’Tidak pantas membicarakan urusan politik karena bukan partai politik. Nggak ada, saya kira tidak patut ini NU masa ngomong politik tidak pada tempatnya,’’ ujar pria yang akrab disapa Gus Yahya, Jumat (9/6/2023).

Putra dari KH Cholil Bisri itu juga menyampaikan bahwa NU bukan organisasi yang berhak mengajukan calon untuk pemilu. Menurut kakak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas itu, domain tersebut merupakan urusan partai politik. ’’Kami bukan partai politik kami tidak dalam posisi untuk mengajukan calon. Posisi NU di Pemilu 2024, adalah untuk memastikan tak ada perpecahan di masyarakat," tegas kiai kelahiran Rembang, Jawa Tengah, 1966, itu.

Cucu KH Bisri Mustofa itu kembali menekankan yang akan dilakukan NU adalah berusaha sekuat tenaga ikut menjaga supaya masyarakat tetap tentram, harmonis, dan tidak terjadi antagonisme.’’Tidak terjadi permusuhan antarkelompok gara-gara agenda politik semacam ini," imbuh Gus Yahya yang sebelumnya pernah menjadi katib 'aam PBNU itu.

Dijelaskan, pemilu merupakan prosedur untuk memilih pemimpin. Oleh karena itu, siapa pun pemimpin yang terpilih nanti harus didukung oleh masyarakat.’’Ditaati dan kita tidak perlu menerus-neruskan antagonisme di antara pendukung yang berbeda-beda. Pemilu bukan tentang urusan hidup dan mati, bukan juga seperti perang badar. Ini cuma soal prosedur untuk menentukan pejabat pemerintah yang dalam hal ini adalah presiden dan juga legislatif juga," tambah presiden Republik Terong Gosong itu.

Sekadar diketahui, Gus Yahya menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan meminta izin untuk menyelenggarakan forum dialog agama dan budaya ASEAN. Sebulan lalu, lanjutnya, dia mengajukan permohonan menghadap Presiden Joko Widodo.

’’Untuk melaporkan perkembangan terkait forum dialog antaragama dan antarbudaya untuk ikut menyemarakkan forum ASEAN September nanti. Untuk itu kami memohon izin dan Presiden  memberi izin,’’ terang pria yang berharap Jokowi dapat menyampaikan pidato kunci dalam forum tersebut.

Selain itu, Gus Yahya melaporkan mengenai gerakan keluarga maslahat NU. Gerakan ini dilaksanakan di tingkat desa dengan melibatkan keluarga dan warga di desa dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat.

Pewarta: M Izzul Mutho


Nasional Terbaru