• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 26 April 2024

Opini

Yang "Cantik" Dari Pleno LPJ PBNU; Catatan Singkat Muktamar Lampung

Yang "Cantik" Dari Pleno LPJ PBNU; Catatan Singkat Muktamar Lampung
Suasana Sidang Pleno Muktamar ke-34 NU di Lampung (Dokumentasi: Prinadi)
Suasana Sidang Pleno Muktamar ke-34 NU di Lampung (Dokumentasi: Prinadi)

Pagi tadi, pukul 09.45 WIB, dengan cadas dan lugas, Kiai Said membacakan LPJ PBNU 2015-2021. LPJ utuhnya setebal 922 halaman. Karenanya, hanya ringkasan eksekutifnya yang dipaparkan. Muktamirin yang memenuhi Gedung Serba Guna UIN Raden Inten khidmat menyimaknya. Tertegun dengan torehan NU di penghujung 100 tahun usianya. Applaus panjang dan shalawat sesekali membahana. Tanpa komando. Spontanitas muktamirin saja.

 

Namun demikian, ada satu hal yang paling membuat saya terkesan. Di tengah, pembacaan LPJ itu, Khatib Am Syuriah, Gus Yahya tiba di ruang sidang. Dikawal panitia. Dengan sigap, beliau menempati kursi sebelah KH. Miftachul Akhyar, Rais Am. Dengan spontan, Kiai Said menghentikan LPJ. Memberikan sapaan hormat kepada Gus Yahya. Kia Said menyatakan bahwa Gus Yahya adalah cicit guru sang Ayahanda, Kiai Aqil Siradj. Adab santri terhadap dzuriyah sang guru tak pernah putus. Demikian halnya hormat Kiai Said kepada Gus Yahya.

 

Di lain kesempatan, saat wawancara ekslusif di salah satu media, Gus Yahya menceritakan bahwa pencalonannya menjadi ketua umum PBNU telah disowankan kepada Kiai Said. Memohon izin dan restu. Bagi Gus Yahya, hal ini adalah adab yang niscaya bagi seorang santri. Meskipun sederhana, dua kisah ini menunjukan keluhuran budi para ulama kita. Kiai Said dan Gus Yahya adalah mutiara.

 

Usai pemaparan LPJ, muktamirin menerima dengan bulat. Kepengurusan periode kedua Kiai Said, telah banyak capaian ditorehkan. Meskipun, Kiai Said menekankan perlu terus ditingkatkan. Tantangan dan harapan masih terbentang. Usai sesi tanggapan muktamirin, sidang Pleno ditutup dengan doa. Selaku pimpinan sidang, Pak Nuh menata sesi  penyerahan berita acara LPJ. Di saat ini, seluruh jajaran pengurus PBNU berangkulan. Kiai Miftachul Akhyar mengapit erat tangan Kiai Said dan Gus Yahya. Momen ini, membuat muktamirin kembali kompak melatunkan shalawat. Tanda syukur dan bahagia.

 

Siapapun yang terpilih, semoga maslahat untuk semuanya. Untuk warga NU, Indonesia, dan dunia.

Semoga.

 

Oleh: Muhammad Hanifuddin, Ketua LBM PCNU Tangerang Selatan


Editor:

Opini Terbaru