• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 26 April 2024

Pendidikan

Al Qur'an Al Bajuri; KH Imam Mudrofin Meneruskan Estafet, Santri Gratis

Al Qur'an Al Bajuri; KH Imam Mudrofin Meneruskan Estafet, Santri Gratis
KH Imam Mudrofin (Foto: Istimewa)
KH Imam Mudrofin (Foto: Istimewa)

Sidoarjo, NU Online Banten
Al Qur'an Al Bajuri nama pondok pesantren ini. Letaknya di Jalan Samanhudi 30, Kebonsari, Bulusidokare, Sidoarjo, Jawa Timur. Berdiri pada 2004. ’’Hanya peresmiannya ketika itu oleh bupati dan DPR pada 2001, karena sekalian mengadakan wisuda tahfiz,’’ ujar pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Al Bajuri KH Imam Mudrofin kepada NU Online Banten di Sidoarjo, Senin (6/2/2023).


Saat ini, lanjutnya, pesantren yang dihuni 26 orang itu masih mengususkan santri putra. ’’Belum ada rencana untuk santri khusus putri, karena belum ada tempatnya. Kemungkinan kalau ada tempatnya insya Allah akan diadakan juga. Doakan saja ya, biar tidak tercampur antara santri laki-laki dan perempuan,’’ imbuh kiai yang juga sebagai pengurus di yayasan yatim-piatu yang sudah berdiri 1994.


Pesantren yang ada saat ini tidak didirikan oleh Kiai Mudrofin. Dia meneruskan estafet dari zaman kakek mertua. ’’Dan sekarang saya sebagai menantu yang mengasuh pesantren ini,’’ terang ketua Jam’iyyatul Qurra wal Huffaz Sidoarjo itu.


Dia juga menjelaskan, santri yang mondok di Pesantren Al-Qur’an Al Bajuri tidak dikenakan biaya alias gratis. ’’Dan tanpa bantuan dari manapun. Jadi kami menghidupi pesantren ini, kita coba menjalankan dengan kemandirian. Alhamdulillah tidak pernah ada kekurangan dan berkah Nahdlatul Ulama. Yang penting kita yakin bahwasanya rezeki sudah diatur oleh Allah. Mudah-mudahan santri-santri saya bisa menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi kedua orang tua, guru, bangsa dan negara Indonesia ini,’’ harapnya.


Ditambahkan, di Pesantren Al-Qur’an Al Bajuri tidak hanya diajarkan Al-Qur’an saja. ’’Namun diajarkan juga fiqih, ahlaq, dan lain-lain guna memberikan tambahan keterampilan yang mana nanti ketika santri sudah pulang ke rumahnya masing-masing siap terjun ke masyarakat di tempat tinggalnya masing-masing,’’ tambahnya. 


Kiai ini juga memotivasi para santri yang sedang belajar di pesantren. Selain ada kemauan yang kuat dari santri, lalu dukungan dari para pengurus atau pengasuh pondok pesantrennya. ’’Kalau santri dan gurunya satu sama lain harus benar-benar mendukung sesuai tugasnya masing-masing, insya Allah apa yang diinginkan dan dicita-citakan tercapai,’’ harapnya.


Di pesantren ini, setiap seminggu atau sebulan sekali diadakan masjlis taklim. ‘’Istighotsah ijazah dari NU. Ijazah ini saya dapatkan  dari almagfurlah KH Romli Tamim, Peterongan,’’ imbuhnya.


Di momentum Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU yang digelar 16 Rajab 1444/7 Februari 2023, Kiai Mudrofin sangat mengapresiasi. ’’Kegiatan Harlah 1 Abad NU semoga nanti bisa berjumpa dengan saudara-saudara JQHNU dari seluruh Indonesia. Saya kepingin mengadakan Silatnas JQHNU dan mengundang seluruh pengurus yang ada di Indonesia, tujuannya tidak lain yaitu silaturahim nasional,’’ pungkasnya. 


Pewarta : Ade Adiyansah


Pendidikan Terbaru