Penguatan Generasi Beragama, Libatkan Puluhan Kader IPNU-IPPNU
Ahad, 24 November 2024 | 23:17 WIB
Bandung, NU Online Banten
Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung Arip Budiman mengatakan, salah satu fokus utama dalam pelatihan bertajuk Bimbingan Remaja yang Sehat dan Terampil Mengelola Diri adalah penguatan moderasi beragama. "Moderasi beragama ini juga diperkuat dengan pengenalan literasi digital, sebuah keterampilan penting di era digitalisasi yang erat kaitannya dengan penyebaran informasi dan pengaruh isu-isu moderasi," katanya kepada NU Online, Ahad (24/11/2024). Â
Sekadar diketahui, pelatihan yang digelar 13-20 November 2024 itu merupakan sinergi UIN Sunan Gunung Djati Bandung melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dan Gerakan Kepedulian Masyarakat Nahdlatul Ulama Kabupaten Bandung. Kegiatan itu melibatkan 60 peserta dari kalangan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). ’’Agar remaja IPNU dan IPPNU mampu bersikap moderat dalam memahami perbedaan dan menjadi aktor yang mengedepankan harmoni di tengah masyarakat yang beragam,’’ imbuhnya.
Dalam pelatiha itu, peserta diberikan edukasi tentang pencegahan pernikahan anak dan pentingnya kesehatan reproduksi, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Materi ini untuk meningkatkan kesadaran remaja akan risiko pernikahan dini serta memberikan pemahaman dasar tentang menjaga kesehatan organ reproduksi. "Dengan bekal ini, diharapkan para peserta dapat menjadi pelopor perubahan di masyarakat, khususnya dalam menekan angka pernikahan dini dan kasus kekerasan seksual," jelasnya.
Dikatakan Arif, kasus pernikahan anak di Bandung presentasenya masih cukup signifikan. Beberapa alasan orang tua dalam menikahkan anaknya yang masih remaja, biasanya karena pertimbangan agar terhindar dari zina. Akan tetapi, pandangan yang terlalu condong atau ekstrem pada agama ini tidak disertai dengan wawasan yang cukup mengenai pentingnya kesehatan reproduksi bagi perempuan, dan mental bagi laki-laki.
Menurutnya, moderasi beragama menjadi cara pandang dalam beragama agar anak muda memiliki sikap yang seimbang dan toleran. Oleh sebab itu, dalam kasus pecegahan pernikahan anak, perlu memiliki sudut pandang yang berimbang antara tafsir dalam beragama dan wawasan mengenai pentingnya mengetahui kesehatan seksual bagi para remaja. "Tujuannya adalah agar pernikahan yang mawaddah, warrahmah, dan wamarufan ini bisa terjadi," ujar Arif.Â
Sinergi tersebut merupakan langkah strategis dalam menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman. "Dengan melibatkan pelajar IPNU dan IPPNU, diharapkan mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga penggerak yang membawa perubahan positif bagi masyarakat di sekitarnya," tutupnya. (Suci Amaliyah)
Terpopuler
1
Mengungkap Hukum Inses dalam Islam
2
Dari Pertemuan Ini, Diingatkan untuk Senantiasa Menjadi Manusia Saleh-Bermanfaat
3
Ketua PW Fatayat NU Banten: Setelah Ikut LKD Jangan Menguap dan Hilang
4
Sebanyak 22 Ribu Jamaah Indonesia Terserang Pneumonia
5
Hal Negatif yang Dialami Jamaah di Tanah Suci Bukan Azab
6
Ketum PBNU: NKRI Harus Terus Tegak Berdiri, Apa pun Harganya
Terkini
Lihat Semua