Penulisan Sejarah Ulang yang Dicap Resmi Abaikan Pluralitas dan Lahirkan Otoritarianisme
Andi menegaskan, penulisan sejarah oleh negara yang dicap resmi itu tidak mengandung nilai sejarah sebagai bentuk pembebasan, melainkan penekanan dan mengabaikan pluralitas sejarah.
Kamis, 12 Juni 2025 | 11:09 WIB